Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkolaborasi Lintas Sektoral untuk Pembagunan Berkelanjutan di Era Bonus Demografi 2030

17 Agustus 2024   14:26 Diperbarui: 17 Agustus 2024   14:32 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Medium. tersedia di https://medium.com/lekaraindonesia/pemuda-kolaborasi-lintas-sektor-dan-pembangunan-berkelanjutan-(dimodfikasi dg. Logo HUT RI ke 79).

Kolaborasi Lintas Sektor untuk Pembangunan Berkelanjutan di Era Bonus Demografi

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia merayakan 79 tahun kemerdekaannya dengan banyak capaian, namun tantangan pembangunan masih terus ada, terutama dengan mendekatnya era bonus demografi pada 2030. Bonus demografi ini memberikan peluang besar bagi kemajuan bangsa, namun juga menuntut persiapan yang matang agar potensi tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal. Secara teoritis, kolaborasi lintas sektor adalah pendekatan yang semakin diakui penting dalam pembangunan. Model kolaborasi ini melibatkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, di mana masing-masing pihak membawa peran dan kontribusi yang berbeda namun saling melengkapi. Teori kolaborasi sosial dari Axelrod menunjukkan bahwa kolaborasi yang baik dapat meningkatkan hasil akhir melalui penggabungan sumber daya, ide, dan keterampilan yang dimiliki oleh berbagai pihak. Meski konsep kolaborasi lintas sektor sering dibahas, implementasinya di Indonesia masih menghadapi berbagai kendala seperti kurangnya koordinasi antar lembaga, perbedaan prioritas, dan ketimpangan akses. Tulisan ini penting untuk mengelaborasi bagaimana kolaborasi yang efektif dapat dirancang dan diimplementasikan, khususnya untuk memberdayakan talenta muda dalam proyek pembangunan di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Untuk lebih memahami mengenai hal itu, mari kita  brake down, satu persatu:  

Pertama: Membangun Sinergi Antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat; Kolaborasi lintas sektor memerlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Pemerintah berperan sebagai pengatur dan fasilitator, sektor swasta menyediakan sumber daya finansial dan teknologi, sementara masyarakat, termasuk talenta muda, menjadi pelaksana dan penerima manfaat dari proyek pembangunan. Sinergi ini penting untuk memastikan bahwa setiap program pembangunan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.

Kedua: Pemberdayaan Talenta Muda dalam Proyek Pembangunan; Talenta muda merupakan aset penting dalam pembangunan bangsa, terutama menjelang bonus demografi 2030. Dengan melibatkan mereka secara aktif dalam proyek-proyek pembangunan, seperti pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman berharga, tetapi juga berkontribusi langsung dalam memajukan bangsa. Program magang, pelatihan kerja, dan partisipasi dalam proyek pembangunan dapat menjadi cara efektif untuk memberdayakan talenta muda.

Ketiga: Inklusivitas dalam Program Pembangunan; Kolaborasi lintas sektor harus dirancang dengan pendekatan inklusif, memastikan bahwa semua lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat pembangunan. Inklusivitas ini melibatkan partisipasi aktif dari kelompok rentan dan terpencil, serta memastikan akses yang merata terhadap hasil pembangunan. Dengan demikian, pembangunan tidak hanya memperkuat ekonomi nasional tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial.

Keempat: Penggunaan Teknologi untuk Mempercepat Pembangunan; Teknologi memainkan peran penting dalam mempercepat pembangunan, terutama di era digital. Kolaborasi lintas sektor yang efektif harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas program pembangunan. Misalnya, penggunaan platform digital untuk koordinasi antar pihak, pengumpulan data, dan pemantauan hasil dapat membantu mengatasi berbagai tantangan yang mungkin muncul selama pelaksanaan proyek.

Kelima: Strategi Keberlanjutan dan Evaluasi Jangka Panjang; Setiap kolaborasi dalam pembangunan harus dirancang dengan strategi keberlanjutan yang jelas. Hal ini termasuk memastikan bahwa proyek-proyek yang dijalankan dapat bertahan dalam jangka panjang dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. Evaluasi berkala dan penyesuaian strategi diperlukan untuk mengatasi perubahan kondisi dan memastikan bahwa tujuan pembangunan dapat tercapai.

Pada prinsipnya, kolaborasi lintas sektor dalam pembangunan sangat penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi 2030 dengan optimal. Melibatkan talenta muda dalam proyek pembangunan di berbagai sektor adalah langkah strategis yang perlu diperkuat. Rekomendasi utama mencakup peningkatan koordinasi antar sektor, pemberdayaan talenta muda melalui program khusus, dan penggunaan teknologi untuk mendukung keberhasilan proyek pembangunan. Dengan demikian, Indonesia dapat memastikan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya membawa kemajuan ekonomi, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan sejahtera. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun