Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemandirian Ekonomi di Ulang Tahun ke 79 Indonesia: Mempersiapkan Talenta Muda Melalui Pemdidikan Kewirausahaan Menuju Era Bonus Demografi 2030

16 Agustus 2024   20:33 Diperbarui: 16 Agustus 2024   20:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Books. Google, tersedia di https://books.google.co.id/books? (dimodfikasi dg. Logo HUT RI ke 79).

Kemandirian Ekonomi di Ulang Tahun ke 79 Indonesia: Mempersiapkan Talenta Muda Melalui Pemdidikan Kewirausahaan Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Dalam perjalanan panjang Indonesia menuju kemerdekaan, kemandirian ekonomi menjadi salah satu pilar penting yang harus diperkuat. Di usia 79 tahun, Indonesia telah menunjukkan berbagai pencapaian di berbagai sektor, namun tantangan untuk mencapai kemandirian ekonomi yang sesungguhnya masih ada, terutama bagi generasi muda yang akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030. Fenomena ini menunjukkan bahwa lebih dari 70% penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif, yang merupakan potensi besar jika dikelola dengan baik. Namun, jika tidak dipersiapkan, bonus demografi ini dapat menjadi bumerang. Salah satu langkah penting adalah memperkuat pendidikan kewirausahaan, keterampilan keuangan, dan pelatihan vokasional. Tulisan ini bertujuan untuk membahas pentingnya mempersiapkan talenta muda Indonesia dalam meraih kemandirian ekonomi sebagai bagian dari persiapan menyongsong era bonus demografi. Untuk lebih memahami mengenai Kemandirian Ekonomi di Ulang Tahun ke-79 Indonesia: Mempersiapkan Talenta Muda untuk Era Bonus Demografi 2030,  mari kita  brake down, satu persatu:  

Pertama: Pendidikan Kewirausahaan sebagai Pondasi Kemandirian Ekonomi
Kewirausahaan adalah kunci dalam membangun kemandirian ekonomi. Pendidikan kewirausahaan di sekolah-sekolah dan universitas harus ditingkatkan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menciptakan bisnis mereka sendiri. Ini bukan hanya tentang memulai usaha, tetapi juga tentang menanamkan pola pikir kreatif, inovatif, dan berani mengambil risiko.

Kedua: Penguatan Keterampilan Keuangan untuk Pengelolaan yang Lebih Baik; Keterampilan keuangan adalah elemen penting dalam mencapai kemandirian ekonomi. Generasi muda harus diajarkan bagaimana mengelola keuangan pribadi dan bisnis mereka. Ini termasuk pengetahuan tentang investasi, pengelolaan utang, dan perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan keterampilan ini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi dan memanfaatkan peluang yang ada.

Sumber: Shopee, tersedia di https://shopee.co.id/Auditing-Syariah-Akuntabilitas-Sistem-Pemeriksaan-Laporan-Keuangan-Dr.-H.-A.-Rusdiana& A. Saptaji, M.Ag.-i.11415493.1521387619
Sumber: Shopee, tersedia di https://shopee.co.id/Auditing-Syariah-Akuntabilitas-Sistem-Pemeriksaan-Laporan-Keuangan-Dr.-H.-A.-Rusdiana& A. Saptaji, M.Ag.-i.11415493.1521387619

Ketiga: Pelatihan Vokasional sebagai Jembatan Menuju Kemandirian; Selain pendidikan formal, pelatihan vokasional memainkan peran krusial dalam menciptakan tenaga kerja yang siap pakai. Pelatihan ini harus fokus pada keterampilan praktis yang dibutuhkan di pasar kerja, seperti teknologi, manufaktur, dan jasa. Pelatihan vokasional yang efektif dapat memberikan alternatif bagi generasi muda yang tidak memiliki akses ke pendidikan tinggi, sehingga mereka tetap dapat mandiri secara ekonomi.

Keempat: Pemberdayaan UMKM sebagai Motor Penggerak Ekonomi; Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Mendorong generasi muda untuk terlibat dalam UMKM melalui berbagai program pendampingan, bantuan modal, dan akses pasar dapat meningkatkan kemandirian ekonomi mereka. Dengan memanfaatkan teknologi digital, UMKM dapat berkembang lebih pesat dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Kelima: Inovasi Digital dan Teknologi sebagai Pendorong Kemandirian; Di era digital, teknologi menjadi pendorong utama kemandirian ekonomi. Generasi muda harus didorong untuk menguasai teknologi digital, baik dalam bentuk e-commerce, aplikasi mobile, maupun platform digital lainnya. Inovasi dalam teknologi ini dapat membuka peluang baru yang tidak terbatas pada pekerjaan formal, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih dinamis dan mandiri.

Dalam menyongsong usia 79 tahun kemerdekaan Indonesia, kemandirian ekonomi harus menjadi prioritas nasional, terutama dalam mempersiapkan generasi muda untuk era bonus demografi 2030. Pendidikan kewirausahaan, keterampilan keuangan, pelatihan vokasional, pemberdayaan UMKM, dan inovasi teknologi adalah langkah-langkah yang perlu diperkuat untuk mencapai tujuan ini. Rekomendasinya adalah pemerintah dan sektor swasta harus bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang mendukung, menyediakan akses pendidikan dan pelatihan yang memadai, serta mendorong inovasi di kalangan generasi muda. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi sebagai momentum untuk mencapai kemandirian ekonomi yang sesungguhnya.

Wallahu A'lam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun