Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mandiri dalam Berfikir dan Bertindak: Mewujudkan Generasi Merdeka di Usia 79 Tahun Indonesia Menuju Era Bonus Demografi 2030

16 Agustus 2024   16:24 Diperbarui: 16 Agustus 2024   16:25 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Gurusiana, tersedia di https://www.gurusiana.id/read/bestinarumindas/berpikir-dan-bertindak-(dimodfikasi dg. Logo HUT RI ke 79).

Mandiri dalam Berpikir dan Bertindak: Mewujudkan Generasi Merdeka di Usia 79 Tahun Indonesia Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia telah mencapai kemerdekaan secara politis selama 79 tahun, namun tantangan untuk mewujudkan kemerdekaan individu, terutama di kalangan generasi muda, masih ada. Di era globalisasi dan digitalisasi ini, kemampuan untuk berpikir kritis dan bertindak mandiri menjadi semakin penting, terutama dalam menyongsong era bonus demografi 2030. Fenomena ini menunjukkan bahwa generasi muda perlu dipersiapkan untuk menjadi individu yang tidak hanya bebas secara politik, tetapi juga mandiri dalam cara berpikir dan bertindak. Dalam konteks teori pendidikan, pengembangan keterampilan berpikir analitis dan problem-solving sangat diperlukan untuk memastikan bahwa generasi muda dapat mengambil keputusan secara mandiri tanpa ketergantungan pada otoritas luar. GAP antara potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda Indonesia dan realisasi kemerdekaan individu masih cukup lebar. Oleh karena itu, tulisan ini penting untuk mengeksplorasi bagaimana konsep kemandirian dalam berpikir dan bertindak dapat diterapkan dalam konteks kontemporer untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Untuk lebih memahami mengenai Mandiri dalam Berpikir dan Bertindak:  mari kita  brake down, satu persatu:  

Pertama: Penyaringan Informasi Secara Mandiri; Kemampuan untuk menyaring informasi secara mandiri sangat penting di era digital ini. Generasi muda harus diajarkan untuk tidak menerima informasi mentah-mentah, tetapi untuk menganalisis sumber, konteks, dan keakuratan informasi yang mereka terima. Ini mencakup kemampuan untuk membedakan antara fakta dan opini, serta untuk menghindari penyebaran informasi yang tidak valid atau menyesatkan. Pendidikan harus fokus pada pengembangan literasi digital yang kuat sebagai dasar kemandirian dalam berpikir.

Kedua: Evaluasi Berbagai Perspektif; Kemandirian dalam berpikir juga berarti kemampuan untuk mengevaluasi berbagai perspektif sebelum membuat keputusan. Generasi muda perlu diajarkan untuk terbuka terhadap pandangan yang berbeda, dan untuk mengevaluasi argumen dari berbagai sudut pandang. Ini akan membantu mereka dalam memahami kompleksitas masalah dan dalam membuat keputusan yang lebih bijak dan tepat. Keterampilan ini sangat relevan dalam konteks Indonesia yang beragam secara budaya dan sosial.

Ketiga: Pengambilan Keputusan Tanpa Ketergantungan pada Otoritas Luar; Generasi yang merdeka adalah generasi yang mampu mengambil keputusan tanpa harus selalu bergantung pada otoritas luar. Ini bukan berarti menolak saran atau bimbingan, tetapi lebih kepada memiliki kepercayaan diri untuk membuat keputusan berdasarkan penilaian pribadi yang matang. Pendidikan harus menekankan pentingnya membangun rasa percaya diri ini melalui pengalaman langsung dalam pengambilan keputusan, baik di lingkungan sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Keempat: Pengembangan Keterampilan Problem-Solving; Kemampuan untuk memecahkan masalah adalah inti dari kemandirian dalam bertindak. Generasi muda harus dilatih untuk menghadapi tantangan dengan strategi yang terstruktur, mulai dari identifikasi masalah, analisis, hingga solusi yang efektif. Keterampilan ini tidak hanya akan membantu mereka dalam menghadapi tantangan pribadi, tetapi juga dalam kontribusi mereka terhadap masyarakat dan bangsa, terutama menjelang era bonus demografi 2030.

Keempat: Inovasi dan Kreativitas dalam Tindakan; Mandiri dalam bertindak juga berarti mampu berinovasi dan berpikir kreatif dalam menghadapi situasi yang tidak biasa. Generasi muda harus didorong untuk menemukan solusi baru dan untuk berani mengambil risiko yang diperhitungkan. Kemerdekaan dalam berpikir dan bertindak akan lebih bermakna jika generasi muda juga mampu menjadi pencipta perubahan, bukan hanya pengikut.

Pada akhirnya, Indonesia, yang telah merdeka selama 79 tahun, masih menghadapi tantangan dalam mewujudkan kemerdekaan individu, terutama di kalangan generasi muda. Kemandirian dalam berpikir dan bertindak adalah kunci untuk menghadapi era bonus demografi 2030. Pendidikan harus fokus pada pengembangan keterampilan literasi digital, evaluasi perspektif, pengambilan keputusan mandiri, problem-solving, serta inovasi dan kreativitas. Melalui pendekatan ini, generasi muda Indonesia dapat menjadi pilar yang kuat dalam membangun masa depan yang lebih merdeka dan sejahtera. Melaui: 1) Integrasi literasi digital dalam kurikulum pendidikan dasar hingga menengah. 2) Pelatihan khusus untuk pengembangan keterampilan berpikir kritis dan evaluasi perspektif di sekolah dan universitas. 3) Mendorong praktik pengambilan keputusan mandiri melalui proyek dan aktivitas yang melibatkan problem-solving nyata. 4) Pengembangan program inovasi di kalangan pemuda untuk menumbuhkan kreativitas dan kemandirian dalam bertindak. 5) Kampanye nasional untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kemerdekaan individu dalam berpikir dan bertindak, terutama menjelang era bonus demografi 2030. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun