Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Kompetensi dan Tunjangan Kesehatan: Kunci Memotivasi Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

10 Agustus 2024   23:25 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:28 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompensasi dan Tunjangan Kesehatan: Kunci Memotivasi Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Menjelang bonus demografi 2030, Indonesia akan mengalami lonjakan jumlah tenaga kerja muda yang berpotensi tinggi. Untuk menarik dan mempertahankan talenta muda ini, perusahaan perlu menawarkan lebih dari sekadar gaji yang kompetitif. Kompensasi dan tunjangan kesehatan menjadi aspek penting dalam menarik dan menjaga kualitas tenaga kerja. Menurut teori motivasi Herzberg, selain faktor motivator seperti pengakuan dan pencapaian, faktor higienis seperti kompensasi dan tunjangan kesehatan juga mempengaruhi kepuasan kerja dan produktivitas karyawan. Banyak perusahaan di Indonesia masih menganggap kompensasi sebagai sebatas gaji. Padahal, tunjangan kesehatan yang komprehensif dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi retensi dan produktivitas. Tulisan ini membahas pentingnya pengembangan paket kompensasi yang lebih holistik dalam konteks bonus demografi. Untuk lebih dalam memahami tentang Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi, mari kita breakdown, satu persatu:  

Pertama: Pembahasan; Asuransi Kesehatan Komprehensif Asuransi kesehatan yang mencakup berbagai layanan medis, dari rawat jalan hingga rawat inap, merupakan komponen utama dari kompensasi modern. Ini memberikan perlindungan finansial bagi karyawan dan keluarganya, serta menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap kesehatan mereka. Asuransi kesehatan juga dapat mengurangi stres karyawan terkait biaya kesehatan, memungkinkan mereka fokus pada pekerjaan.

Kedua: Fasilitas Olahraga dan Kesehatan Fasilitas olahraga di tempat kerja atau dukungan untuk keanggotaan gym merupakan tambahan yang semakin populer. Menyediakan fasilitas ini membantu karyawan menjaga kesehatan fisik mereka, yang dapat mengurangi absensi dan meningkatkan produktivitas. Fasilitas olahraga juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi, memperkuat hubungan antar karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.

Ketiga: Dukungan Kesehatan Mental Program kesehatan mental seperti konseling, seminar, atau aplikasi kesehatan mental menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan emosional karyawan. Kesehatan mental yang baik berkontribusi pada kinerja yang lebih baik, mengurangi tingkat stres dan burnout. Ini juga menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.

Keempat:  Program Peningkatan Kesehatan Beberapa perusahaan menawarkan program peningkatan kesehatan, seperti cek kesehatan tahunan, workshop tentang gaya hidup sehat, dan program kebugaran. Program ini membantu karyawan untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini dan menerapkan gaya hidup sehat. Dengan memberikan akses ke sumber daya ini, perusahaan menunjukkan investasi dalam kesehatan jangka panjang karyawan.

Kelima: Cuti Sakit dan Cuti Kesehatan Kebijakan cuti sakit yang fleksibel dan cuti kesehatan yang memadai sangat penting dalam paket kompensasi. Memberikan waktu istirahat yang cukup saat sakit tidak hanya mendukung pemulihan yang lebih cepat tetapi juga menunjukkan empati terhadap karyawan. Ini juga membantu mencegah penyebaran penyakit di tempat kerja dan menjaga produktivitas jangka panjang.

Kompensasi dan tunjangan kesehatan yang komprehensif tidak hanya meningkatkan kesejahteraan karyawan tetapi juga berkontribusi pada produktivitas dan retensi tenaga kerja. Menjelang bonus demografi 2030, perusahaan di Indonesia harus memperhatikan aspek ini untuk menarik dan mempertahankan talenta muda yang berkualitas. Organisasi/Perusahaan disarankan untuk mengadopsi paket kompensasi yang menyeluruh, mencakup asuransi kesehatan, fasilitas olahraga, dukungan kesehatan mental, program peningkatan kesehatan, dan kebijakan cuti yang fleksibel. Investasi dalam tunjangan kesehatan ini akan membangun tenaga kerja yang lebih sehat, bahagia, dan produktif, mendukung kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun