Keempat: Dualitas Nilai; Nilai-nilai dalam evaluasi kinerja memiliki kualitas ganda, berfungsi sebagai tujuan dan sekaligus cara untuk mencapai tujuan tersebut. Artinya, nilai-nilai yang mendasari evaluasi bukan hanya target yang ingin dicapai, tetapi juga prinsip yang memandu proses evaluasi. Untuk talenta muda, ini berarti bahwa nilai-nilai seperti inovasi, kerja sama, dan etika kerja bukan hanya menjadi standar yang diukur, tetapi juga aspek penting dalam membimbing mereka menuju pencapaian yang lebih baik.
Evaluasi yang efektif harus mencerminkan bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam praktik sehari-hari dan bagaimana mereka berkontribusi pada pencapaian tujuan.
Singkatnya, evaluasi kinerja merupakan alat penting untuk mengoptimalkan potensi talenta muda menjelang bonus demografi 2030. Dengan fokus pada nilai, interdependensi fakta dan nilai, orientasi masa kini dan masa lampau, serta dualitas nilai, evaluasi dapat memberikan wawasan mendalam mengenai efektivitas program pengembangan dan kinerja individu.
Untuk memaksimalkan hasil evaluasi, disarankan agar organisasi secara aktif mengintegrasikan feedback evaluasi ke dalam perencanaan pengembangan talenta, memastikan bahwa program yang dirancang sesuai dengan kebutuhan dan harapan talenta muda, serta menyesuaikan strategi dengan perkembangan terkini.
Implementasi yang efektif dari evaluasi kinerja akan mendukung pencapaian tujuan pengembangan talenta, membantu Indonesia memanfaatkan potensi bonus demografi secara optimal.
Wallahu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H