Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pantun sebagai Media Hiburan dan Edukasi: Meningkatkan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

2 Agustus 2024   12:15 Diperbarui: 2 Agustus 2024   12:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: iNews. tersedia di https://www.inews.id/news/megapolitan/-pantun-pendidikan-yang-inspiratif (dimodifikasi dg pantun ke 359 Ajakan Reuni (27/07/2024) 

Pantun sebagai Media Hiburan dan Edukasi: Meningkatkan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Pantun, sebagai bagian dari warisan budaya Nusantara, telah lama digunakan sebagai media komunikasi yang sarat makna. Di era digital ini, pantun mendapatkan tempat baru di platform media sosial dan grup percakapan, termasuk WAG Alumni Fakultas Ushuluddin 1987. Selama setahun terakhir, pantun yang dibagikan tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga sarat akan pesan-pesan moral dan edukatif. Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris dengan rima a-b-a-b. Dalam setiap baitnya, pantun menyampaikan pesan yang tersirat melalui penggunaan bahasa yang indah dan berima. Elemen hiburan dalam pantun datang dari keindahan bahasa dan kejutan di akhir bait, sementara elemen edukasi tersirat dalam pesan moral yang disampaikan. Meskipun pantun telah banyak digunakan dalam berbagai platform, masih sedikit perhatian yang diberikan pada potensinya sebagai alat pendidikan. Tulisan ini penting untuk mengeksplorasi bagaimana pantun dapat menjadi media yang efektif untuk mengembangkan talenta muda di Indonesia, terutama dalam konteks menyongsong era bonus demografi 2030, di mana populasi usia produktif akan mencapai puncaknya. Mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Hiburan melalui Rima dan Irama; Rima dan irama dalam pantun menciptakan kesenangan tersendiri bagi pembaca dan pendengar. Kombinasi kata-kata yang indah dan berirama ini memikat perhatian, menjadikan pantun sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan pesan dengan cara yang menyenangkan.

Kedua: Edukasi melalui Pesan Moral: Di balik unsur hiburan, pantun seringkali menyampaikan pesan-pesan moral yang dapat mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesopanan, dan kebersamaan. Pesan-pesan ini dapat menjadi pelajaran penting bagi talenta muda dalam membentuk karakter yang baik.

Sumber: Dok. Pantun 359 Ajakan Acara Reuni VI(27/07/2024)  
Sumber: Dok. Pantun 359 Ajakan Acara Reuni VI(27/07/2024)  

Ketiga: Penguatan Identitas Budaya: Pantun sebagai bagian dari budaya Nusantara membantu memperkuat identitas budaya nasional. Dengan mengenalkan dan melestarikan pantun, talenta muda dapat lebih menghargai kekayaan budaya Indonesia dan merasa bangga menjadi bagian darinya.

Keempat; Kreativitas dan Inovasi dalam Berkarya: Membuat pantun membutuhkan kreativitas dan kemampuan bermain kata. Ini adalah latihan yang baik bagi talenta muda untuk mengasah kemampuan berpikir kreatif dan inovatif, yang sangat diperlukan di era modern.

Kelima: Media Pembelajaran yang Menyenangkan: Pantun dapat digunakan sebagai alat pembelajaran yang menarik di sekolah-sekolah. Melalui pantun, materi pelajaran dapat disampaikan dengan cara yang lebih menyenangkan, membuat proses belajar lebih interaktif dan efektif.

Singkatnya, pantun sebagai media hiburan dan edukasi memiliki potensi besar untuk mengembangkan talenta muda di Indonesia, terutama dalam menghadapi era bonus demografi 2030. Elemen hiburan dalam rima dan irama pantun dapat menarik minat anak muda, sementara pesan moral yang terkandung di dalamnya dapat menjadi alat pendidikan yang efektif. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan pantun dalam kurikulum pendidikan dan mempromosikan penggunaannya di media sosial untuk memperluas jangkauan dan dampaknya. Dengan demikian, pantun dapat menjadi salah satu alat yang berkontribusi dalam mempersiapkan generasi muda Indonesia yang kreatif, berbudaya, dan berkarakter. Wallahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun