Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Talenta Muda Melalui Tanggung Jawab dan Akuntabilitas Menjelang Bonus Demografi 2030

28 Juli 2024   01:00 Diperbarui: 28 Juli 2024   03:14 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima: Simulasi dan Studi Kasus: Simulasi dan studi kasus adalah metode efektif untuk mengajarkan tanggung jawab dan akuntabilitas. Dengan mempraktikkan skenario nyata, talenta muda dapat belajar bagaimana menghadapi situasi sulit dan mempertanggungjawabkan tindakan mereka.

Keenam: Penerapan Sistem Evaluasi Berkala: Sistem evaluasi berkala membantu memastikan bahwa talenta muda selalu berada di jalur yang benar dan siap dievaluasi atas hasil kerja mereka. Evaluasi ini juga memberikan kesempatan untuk memperbaiki diri secara terus-menerus.

Ketujuh: Pengembangan Kepemimpinan: Mengembangkan keterampilan kepemimpinan pada talenta muda juga penting. Kepemimpinan melibatkan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk tim. Ini membantu mereka belajar bagaimana mempertanggungjawabkan keputusan yang diambil dalam konteks tim (arus).

Sumber: Dok Ajakan Kolaborasi di Reuni  VI Alumni FU/Dak Akt 82 Lulus 1987 (27/07/2024)
Sumber: Dok Ajakan Kolaborasi di Reuni  VI Alumni FU/Dak Akt 82 Lulus 1987 (27/07/2024)

Mengajarkan nilai tanggung jawab dan akuntabilitas kepada talenta muda adalah langkah penting dalam mempersiapkan mereka menghadapi era bonus demografi 2030 di Indonesia. 

Dengan pemahaman mendalam tentang tugas, keterampilan manajemen waktu, umpan balik yang konstruktif, etika kerja yang kuat, simulasi dan studi kasus, sistem evaluasi berkala, dan pengembangan kepemimpinan, talenta muda akan menjadi individu yang dapat diandalkan dan profesional di masa depan. Lengkap dalam Ilmu Ushuluddin (Syusaza)

Dengan ini merekomendasikan bahwa: 1) Implementasi  Tanggung Jawab Sosial Keagamaan melalui Wakap: Membagun Lembga Pendidikan  yang fokus pada tanggung jawab dan akuntabilitas. 2) Pelatihan dan Workshop: Lembaga pendidikan dan perusahaan harus mengadakan pelatihan dan workshop secara rutin untuk memperkuat nilai-nilai ini. 3) Mentoring: Program mentoring dapat membantu talenta muda memahami pentingnya tanggung jawab dan akuntabilitas melalui pengalaman nyata dari para mentor.

Mengajarkan tanggung jawab penuh dan akuntabilitas pada talenta muda merupakan langkah penting dalam mempersiapkan mereka menghadapi era bonus demografi 2030 di Indonesia. Dengan demikian, talenta muda Indonesia akan siap menghadapi tantangan dan peluang yang ada di era bonus demografi 2030.  Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun