Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konsensus, Membanun Kesepakatan Berasama untuk Masa Depan Talenta Muda Indonesia

26 Juli 2024   23:12 Diperbarui: 26 Juli 2024   23:19 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima: Pengembangan Keterampilan Interpersonal Proses mencapai konsensus membantu talenta muda mengembangkan keterampilan interpersonal, seperti empati, toleransi, dan kemampuan untuk memahami dan menghargai perbedaan. Keterampilan ini sangat penting dalam membangun hubungan yang sehat dan efektif di tempat kerja.

Keenam: Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Melalui proses konsensus, ide-ide dari berbagai anggota tim dapat digabungkan untuk menciptakan solusi yang lebih kreatif dan inovatif. Talenta muda didorong untuk berpikir out-of-the-box dan berkontribusi dengan ide-ide baru yang dapat membawa perubahan positif.

Ketujuh: Membangun Kepercayaan dan Keberanian Dengan terlibat dalam proses konsensus, talenta muda belajar untuk mempercayai rekan kerja mereka dan menjadi lebih percaya diri dalam menyuarakan pendapat. Kepercayaan dan keberanian ini penting untuk menghadapi tantangan di dunia kerja dan wirausaha.

Konsensus adalah nilai dasar kolaborasi yang penting untuk dipahami dan dipraktikkan oleh talenta muda Indonesia, terutama dalam menghadapi era bonus demografi 2030. Proses ini tidak hanya meningkatkan kemampuan negosiasi, komunikasi, dan kerja sama tim, tetapi juga mengembangkan keterampilan interpersonal, kreativitas, dan kepercayaan diri. 

Dengan ini, merekomedasikan 1) Pelatihan Konsensus: Adakan pelatihan dan workshop tentang konsensus untuk talenta muda di sekolah, universitas, dan tempat kerja. 

2) Penguatan Pendidikan Karakter: Integrasikan nilai-nilai konsensus dalam kurikulum pendidikan untuk membentuk karakter talenta muda yang kolaboratif dan inklusif. 

3) Fasilitasi Lingkungan Kerja yang Mendukung: Ciptakan lingkungan kerja yang mendukung komunikasi terbuka dan pengambilan keputusan bersama. 

4) Promosi Kolaborasi: Dorong kolaborasi antar institusi dan sektor untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta muda. 

5) Evaluasi dan Feedback: Lakukan evaluasi rutin dan berikan feedback konstruktif untuk terus meningkatkan kemampuan talenta muda dalam mencapai konsensus.

Dengan langkah-langkah ini, talenta muda Indonesia dapat lebih siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang datang dengan era bonus demografi 2030.  Menghadapi era bonus demografi 2030, penting bagi talenta muda Indonesia untuk memahami dan mempraktikkan nilai konsensus. Konsensus adalah kunci dalam membangun kesepakatan yang dilandasi oleh keinginan mencapai tujuan bersama. Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun