Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nilai Dasar Kolaborasi: Meningkatkan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

26 Juli 2024   16:20 Diperbarui: 26 Juli 2024   16:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dok. Kiriman Reuni III Alumni FU/Dak.87

Nilai Dasar Kolaborasi: Meningkatkan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Menghadapi bonus demografi pada tahun 2030, Indonesia dihadapkan pada tantangan dan peluang besar dalam mengelola ledakan populasi usia produktif. Talenta muda menjadi ujung tombak dalam menggerakkan roda ekonomi dan menciptakan inovasi yang akan menentukan masa depan bangsa. Namun, untuk memaksimalkan potensi tersebut, kolaborasi yang efektif di antara talenta muda menjadi sangat penting. Teori kolaborasi menyatakan bahwa kolaborasi yang efektif tidak hanya menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi tetapi juga meningkatkan kepuasan kerja dan inovasi. Namun, masih banyak kesenjangan dalam penerapan nilai-nilai dasar kolaborasi di kalangan talenta muda Indonesia. Oleh karena itu, tulisan ini penting untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai dasar kolaborasi dan bagaimana penerapannya dapat meningkatkan kualitas dan kapabilitas talenta muda dalam menyongsong bonus demografi 2030. Mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Respect for People; Menghormati orang lain adalah nilai dasar pertama dalam kolaborasi. Ketika individu merasa dihormati, mereka lebih cenderung berpartisipasi secara aktif dan memberikan kontribusi maksimal. Rasa hormat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan inovasi. Dalam konteks talenta muda, rasa hormat ini dapat diwujudkan melalui pengakuan atas ide dan kontribusi mereka, serta mendengarkan pendapat mereka dengan sungguh-sungguh.

Kedua: Honor and Integrity; Kehormatan dan integritas adalah fondasi penting dalam setiap hubungan profesional. Memberikan penghargaan dan pengakuan atas etos kerja yang baik akan membangun rasa percaya dan meningkatkan motivasi. Bagi talenta muda, penting untuk menanamkan nilai-nilai ini sejak dini agar mereka dapat menjadi pemimpin yang beretika dan dapat dipercaya di masa depan.

Ketiga: Ownership and Alignment; Rasa memiliki dan keselarasan dengan tujuan perusahaan sangat penting dalam kolaborasi. Ketika talenta muda merasa memiliki proyek atau inisiatif tertentu, mereka akan lebih berkomitmen dan bertanggung jawab dalam menjalankannya. Ini juga menciptakan rasa kebersamaan dan tujuan bersama, yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan bersama.

Keemapat: Consensus; Konsensus adalah kesepakatan yang dilandasi oleh keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Dalam sebuah tim, penting untuk mencapai konsensus agar semua anggota merasa didengarkan dan dihargai. Proses mencapai konsensus ini juga melatih talenta muda untuk bernegosiasi, berkomunikasi secara efektif, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.

Kelima: Full Responsibility and Accountability; Bertanggung jawab dan tanggung-gugat terhadap tugas yang diemban adalah nilai penting dalam kolaborasi. Talenta muda perlu diajarkan untuk bertanggung jawab penuh atas tugas mereka dan siap untuk dievaluasi atas hasil kerja mereka. Ini akan membentuk mereka menjadi individu yang dapat diandalkan dan profesional di masa depan.

Keenam:  Trust-Based Relationship; Hubungan yang didasarkan pada kepercayaan adalah inti dari kolaborasi yang sukses. Kepercayaan memungkinkan komunikasi yang terbuka dan jujur, serta mengurangi konflik dan kesalahpahaman. Talenta muda perlu belajar membangun dan menjaga kepercayaan dalam setiap interaksi profesional mereka.

 Ketujuh: Recognition and Growth; Pengakuan atas hasil kerja dan kesempatan untuk berkembang adalah motivator yang kuat. Dengan memberikan pengakuan yang layak dan kesempatan untuk pengembangan profesional, talenta muda akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berprestasi. Ini juga akan mendorong mereka untuk terus belajar dan berkembang, yang sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

Nilai-nilai dasar kolaborasi seperti rasa hormat, integritas, kepemilikan, konsensus, tanggung jawab, kepercayaan, dan pengakuan sangat penting dalam membentuk talenta muda yang siap menghadapi bonus demografi 2030. Implementasi nilai-nilai ini dalam lingkungan kerja dan pendidikan akan meningkatkan kualitas dan kapabilitas talenta muda Indonesia. Rekomendasi untuk para pemangku kepentingan adalah untuk mengintegrasikan nilai-nilai ini dalam program pelatihan dan pengembangan, menciptakan budaya kerja yang inklusif, dan memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk berkolaborasi dan berinovasi secara efektif. Dengan demikian, Indonesia akan siap memanfaatkan bonus demografi sebagai kekuatan untuk kemajuan ekonomi dan sosial di masa depan. Wallahu A'lam.

Sumber:

  • Tjosvold, D., & Wong, A. S. H. (2000). The leader relationship and influence for team collaboration. Group & Organization Management, 25(1), 79-105.
  • Suyono, J. (2023). Kolaborasi dan Kerja Sama dalam Era Industri 4.0. Kompasiana. Retrieved from https://www.kompasiana.com/johansuyono/652f1b8c012da/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun