Meningkatkan Keterlibatan Siswa dan Orang Tua melalui Portofolio: Strategi Mengembangkan Talenta Muda Indonesia Menuju Bonus Demografi 2030
Oleh: A. Rusdiana
Pendidikan di Indonesia sedang menghadapi tantangan besar menjelang bonus demografi 2030, di mana populasi usia produktif akan mencapai puncaknya. Keterlibatan siswa dan orang tua dalam proses pendidikan menjadi kunci untuk mengembangkan talenta muda yang siap menghadapi era ini. Secara tepritis, keterlibatan orang tua dalam pendidikan, anak-anak yang orang tuanya terlibat aktif dalam pendidikan mereka cenderung menunjukkan peningkatan prestasi akademik, sikap positif terhadap sekolah, dan perilaku yang lebih baik.
Portofolio sebagai alat pendidikan menawarkan cara inovatif untuk melibatkan siswa dan orang tua secara lebih efektif. Namun, banyak sekolah di Indonesia yang belum memaksimalkan penggunaan portofolio sebagai alat komunikasi dan keterlibatan. Tulisan ini penting untuk mengeksplorasi bagaimana portofolio dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan orang tua, serta dampaknya terhadap pengembangan talenta muda di Indonesia menjelang bonus demografi 2030. Mari kita breakdown, satu persatu:
Pertama: Portofolio sebagai Alat Komunikasi Efektif: Portofolio memberikan gambaran komprehensif tentang kemajuan akademik siswa yang dapat diakses oleh guru, siswa, dan orang tua. Melalui portofolio, orang tua dapat melihat langsung perkembangan dan pencapaian anak mereka, memungkinkan komunikasi yang lebih terbuka dan konstruktif.
Kedua: Melibatkan Siswa dalam Proses Penyusunan Portofolio: Dengan melibatkan siswa dalam penyusunan portofolio, mereka belajar untuk memahami dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Proses ini membantu siswa mengembangkan keterampilan reflektif dan evaluatif yang penting untuk pertumbuhan akademik dan pribadi mereka.
Ketiga: Meningkatkan Dukungan Orang Tua: Orang tua yang memiliki akses langsung ke portofolio anak mereka dapat memberikan dukungan yang lebih tepat sasaran. Mereka dapat mengidentifikasi area di mana anak mereka membutuhkan bantuan dan memberikan dorongan yang diperlukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerja akademik.
Keempat: Memfasilitasi Kolaborasi antara Guru, Siswa, dan Orang Tua: Portofolio menciptakan platform untuk kolaborasi yang lebih baik antara guru, siswa, dan orang tua. Guru dapat memberikan umpan balik yang spesifik dan konstruktif, sementara siswa dan orang tua dapat berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan suportif.
Kelima: Mendorong Pembelajaran Berkelanjutan: Portofolio mendukung konsep pembelajaran berkelanjutan dengan memungkinkan siswa untuk terus memperbarui dan merefleksikan pencapaian mereka. Ini membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar yang berkelanjutan, yang sangat penting untuk menghadapi tantangan masa depan dan mempersiapkan mereka untuk era bonus demografi 2030.
Pada hakikatnya, penggunaan portofolio sebagai alat untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan orang tua terbukti efektif dalam mendukung perkembangan akademik dan pribadi siswa. Keterlibatan yang lebih baik antara siswa, orang tua, dan guru dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih mendukung dan berfokus pada pertumbuhan siswa.
Maka dengan ini, merekomedasikan, bahwa: 1) Implementasi Portofolio di Semua Sekolah: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus mendorong penggunaan portofolio di semua sekolah untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan orang tua.
2) Pelatihan untuk Guru dan Orang Tua: Guru dan orang tua harus diberi pelatihan tentang bagaimana menggunakan portofolio secara efektif untuk mendukung pembelajaran siswa.
3) Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan: Portofolio harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan efektif dalam mendukung tujuan pendidikan.
4) Peningkatan Akses Teknologi: Sekolah harus meningkatkan akses teknologi untuk mendukung penggunaan portofolio digital, yang dapat lebih mudah diakses oleh siswa, guru, dan orang tua.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memanfaatkan potensi penuh dari bonus demografi 2030 dan mengembangkan talenta muda yang siap menghadapi masa depan. Wallahu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H