Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Model PjBL untuk Meningkatkan Talenta Muda Menghadapi Bonus Demografi 2030

23 Juli 2024   19:36 Diperbarui: 23 Juli 2024   19:50 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Model Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Talenta Muda Menghadapi Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, dimana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Situasi ini menawarkan peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, namun juga menghadirkan tantangan dalam hal kesiapan sumber daya manusia (SDM). Salah satu strategi yang dapat diambil adalah meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya melalui pembelajaran berdiferensiasi yang memanfaatkan model Project Based Learning (PjBL). 

PjBL adalah pendekatan pembelajaran konstruktivistik yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan melalui pengalaman nyata. Menurut Hamidah dan Citra (2021), model ini meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa, yang sangat diperlukan dalam era digital dan kompetitif seperti sekarang. 

Namun, penerapan PjBL masih terbatas di Indonesia, sehingga tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi PjBL dalam mempersiapkan talenta muda menghadapi bonus demografi 2030. Untuk memahami lebih dalam mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Penentuan Pertanyaan Mendasar Langkah pertama dalam model PjBL adalah menentukan pertanyaan mendasar yang akan menjadi fokus proyek. Pertanyaan ini harus relevan, menarik, dan menantang, mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif. Dalam konteks peningkatan talenta muda, pertanyaan dapat berkisar pada isu-isu nyata yang dihadapi masyarakat atau industri, seperti bagaimana teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas di sektor pertanian atau solusi inovatif untuk mengatasi masalah lingkungan. 

Dengan menentukan pertanyaan yang tepat, siswa tidak hanya belajar konsep teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan karier masa depan.

Kedua: Mendesain dan Mengimplementasikan Proyek Setelah menentukan pertanyaan mendasar, langkah selanjutnya adalah mendesain proyek. Desain proyek harus mencakup tujuan pembelajaran, langkah-langkah yang harus diambil, dan sumber daya yang dibutuhkan. Proses ini melibatkan kolaborasi antara siswa dan guru, dimana guru berperan sebagai fasilitator yang memberikan arahan dan dukungan.

 Implementasi proyek memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan manajemen waktu, kerja tim, dan pemecahan masalah. Selain itu, siswa juga belajar untuk mengumpulkan dan menganalisis data, serta membuat keputusan berdasarkan informasi yang diperoleh.

Ketiga: Menyajikan Hasil dan Evaluasi Tahap akhir dalam model PjBL adalah menyajikan hasil proyek kepada audiens yang relevan, seperti teman sekelas, guru, atau bahkan komunitas lokal. Penyajian ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk melatih keterampilan komunikasi dan presentasi, yang sangat penting dalam dunia profesional. Setelah penyajian, evaluasi dilakukan untuk menilai keberhasilan proyek dan pembelajaran yang telah dicapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun