Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Hobi Membaca menulis dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandangan para Ahli: Terhadap Penerapan Teori Belajar Kognitifistik untuk Peningkatan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

19 Juli 2024   06:25 Diperbarui: 19 Juli 2024   06:28 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: SieradMU; tersedia di  https://sieradmu.com/penerapan-teori-belajar-piaget-dalam-pembelanjaran-ipa

Tahap Enaktif: Memahami lingkungan melalui aktivitas fisik. Bagi talenta muda, ini berarti pentingnya praktik langsung dan eksperimen dalam proses belajar.

Tahap Ikonik: Memahami dunia melalui gambar dan visualisasi. Ini dapat diterapkan melalui penggunaan media visual dan teknologi dalam pendidikan.

Tahap Simbolik: Pengembangan ide atau gagasan abstrak melalui bahasa dan logika. Tahap ini penting untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada talenta muda.

Ketiga: Pandangan David Ausubel: Belajar Bermakna David Ausubel menekankan konsep belajar bermakna, di mana peserta didik akan belajar dengan baik jika isi pelajaran disajikan dengan jelas dan tepat.

Advance Organizer: Penyajian informasi yang terstruktur dan relevan sebelum pembelajaran dimulai. Ini membantu talenta muda untuk mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.

Dimensi Pertama: Cara informasi disajikan, melalui penerimaan atau penemuan. Metode ini bisa diterapkan dalam kurikulum pendidikan yang fleksibel dan adaptif.

Dimensi Kedua: Pengaitan informasi baru dengan struktur kognitif yang telah ada. Ini penting untuk memastikan pemahaman yang mendalam dan retensi jangka panjang.

Singkatnya, teori belajar kognitifistik yang dikembangkan oleh Jean Piaget, Jerome Bruner, dan David Ausubel menawarkan pendekatan-pendekatan yang dapat meningkatkan kualitas talenta muda Indonesia. Dengan menerapkan tahapan asimilasi, akomodasi, equilibrasi, enaktif, ikonik, simbolik, dan belajar bermakna, talenta muda dapat berkembang secara optimal dan siap menghadapi tantangan masa depan. Dengan ini, merekomendasikan bahwa:

Integrasi Teori Kognitifistik dalam Kurikulum Pendidikan: Meningkatkan kurikulum pendidikan dengan pendekatan kognitifistik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Pelatihan untuk Guru: Memberikan pelatihan kepada guru agar mampu menerapkan teori-teori ini secara efektif dalam proses pembelajaran.

Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses belajar yang lebih interaktif dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun