Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembentukan Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi: Kunci Sukses Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

15 Juli 2024   05:25 Diperbarui: 15 Juli 2024   06:48 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembentukan Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi: Kunci Sukses Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdian

Indonesia tengah bersiap menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Fenomena ini menawarkan potensi besar bagi pertumbuhan ekonomi jika didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Teori-teori ekonomi menyatakan bahwa kualitas tenaga kerja sangat menentukan tingkat produktivitas dan inovasi suatu negara. Namun, ada GAP antara potensi bonus demografi dan kesiapan talenta muda Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Pentingnya tulisan ini adalah untuk menyoroti bagaimana pembentukan kemampuan kolaborasi dan komunikasi melalui organisasi atau kelompok dapat membantu mengatasi GAP tersebut, mempersiapkan talenta muda untuk sukses di dunia kerja. Mari Kita breakdown, satu persatu:

Pertama: Berorganisasi untuk Mengembangkan Kolaborasi Berorganisasi atau berkelompok mengajarkan talenta muda cara bekerja sama dalam tim. Mereka belajar untuk menghargai berbagai perspektif, menyatukan ide-ide yang berbeda, dan bekerja menuju tujuan bersama. Pengalaman ini sangat penting karena kolaborasi merupakan keterampilan inti dalam dunia profesional yang kompleks.

Kedua: Komunikasi Efektif dalam Kelompok Melalui organisasi, talenta muda juga mengasah keterampilan komunikasi mereka. Mereka belajar cara menyampaikan ide dengan jelas dan mendengarkan pendapat orang lain. Komunikasi yang efektif sangat penting untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang informatif dalam lingkungan kerja.

Ketiga: Manajemen Konflik Tidak jarang terjadi konflik dalam kelompok atau organisasi. Menghadapi dan mengelola konflik adalah bagian penting dari pembentukan karakter dan kemampuan profesional. Talenta muda yang terbiasa mengelola konflik dengan baik akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.

Keempat: Kepemimpinan dan Delegasi Berorganisasi memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk mencoba peran kepemimpinan. Mereka belajar bagaimana memimpin tim, mendelegasikan tugas, dan memastikan semua anggota bekerja dengan efektif. Keterampilan ini sangat berharga dalam karir profesional mereka nanti.

Kelima: Jaringan dan Koneksi Profesional Melalui keterlibatan dalam organisasi, talenta muda dapat membangun jaringan dan koneksi yang luas. Jaringan ini tidak hanya bermanfaat untuk peluang karir di masa depan, tetapi juga untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dengan profesional lainnya.

Pembentukan kemampuan kolaborasi dan komunikasi melalui kegiatan organisasi atau kelompok sangat penting bagi pengembangan talenta muda Indonesia. Dengan semakin dekatnya era bonus demografi pada tahun 2030, penting bagi para pemangku kepentingan untuk mendorong keterlibatan talenta muda dalam kegiatan organisasi. Rekomendasi kami meliputi: 1) Memperkuat Program Ekstrakurikuler di Sekolah dan Universitas Program ekstrakurikuler yang berfokus pada kolaborasi dan komunikasi harus diperkuat dan didorong di seluruh lembaga pendidikan. 2) Mendorong Partisipasi dalam Komunitas dan Organisasi Pemuda Pemerintah dan organisasi non-profit harus mendorong partisipasi talenta muda dalam komunitas dan organisasi pemuda untuk mengasah keterampilan kolaborasi dan komunikasi. 3) Pelatihan Khusus untuk Pengembangan Keterampilan Sosial Pelatihan khusus yang menargetkan pengembangan keterampilan sosial seperti komunikasi dan kolaborasi harus diperkenalkan dalam kurikulum pendidikan dan program pelatihan kerja.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memaksimalkan potensi bonus demografi dan memastikan talenta muda siap untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Wallahu A'lam.

Pembentukan kemampuan kolaborasi dan komunikasi melalui organisasi/kelompok sangat penting bagi talenta muda dalam menghadapi era bonus demografi 2030.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun