Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memperkelas Kebutuhan dan Manfaat, Strategi Holistik Pengambilan Keputusan Kewirausahaan Pendidikan

4 Juli 2024   22:57 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:05 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kompas.com. tersedia di https://www.kompas.com/skola/read/skala-prioritas-kebutuhan--(dimodifikasi) 

Memperjelas Kebutuhan dan Manfaat: Strategi Holistik dalam Pengambilan Keputusan untuk Kewirausahaan Pendidikan

Oleh: A. Rusdiana

Pengambilan keputusan yang efektif merupakan keterampilan esensial bagi talenta muda yang berambisi dalam kewirausahaan pendidikan. Keputusan yang tepat dapat membuka jalan menuju kesuksesan, sementara keputusan yang kurang baik dapat menghambat kemajuan. 

Salah satu strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan adalah dengan menggunakan pendekatan holistik. Pendekatan ini mencakup memperjelas hal-hal yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat, mencari dan menggunakan masukan yang tepat, serta memanfaatkan kekuatan dari sebuah keputusan untuk perubahan yang positif. 

Artikel ini akan membahas bagaimana memperjelas kebutuhan dan manfaat dalam pengambilan keputusan, khususnya bagi talenta muda dalam kewirausahaan pendidikan. Mari kita breakdown, satu persatu:

Pertama:  Identifikasi Prioritas Utama Pendekatan holistik dimulai dengan memperjelas hal-hal yang benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat. Talenta muda harus mampu mengidentifikasi prioritas utama dan fokus pada aspek-aspek yang memberikan dampak terbesar. 

Dalam konteks kewirausahaan pendidikan, ini berarti mengevaluasi kebutuhan siswa, guru, dan institusi secara keseluruhan. Misalnya, sebelum mengimplementasikan teknologi baru dalam kelas, penting untuk mengevaluasi apakah teknologi tersebut benar-benar meningkatkan pembelajaran atau hanya menambah kompleksitas.

Contoh kasus bisa diambil dari penggunaan aplikasi pembelajaran digital. 

Sebelum memutuskan untuk mengadopsi aplikasi baru, seorang pengusaha pendidikan harus mempertimbangkan apakah aplikasi tersebut mempermudah proses pembelajaran, meningkatkan interaksi siswa, atau justru membuat proses belajar mengajar menjadi lebih rumit. 

Evaluasi ini harus melibatkan masukan dari para pengguna utama, yaitu siswa dan guru, untuk memastikan keputusan yang diambil benar-benar bermanfaat.

Kedua:  Mencari dan Menggunakan Masukan yang Tepat Keputusan yang baik didasarkan pada informasi yang akurat dan relevan. Oleh karena itu, talenta muda dalam kewirausahaan pendidikan harus aktif mencari dan menggunakan masukan yang tepat. 

Hal ini dapat dilakukan melalui survei, diskusi kelompok, dan observasi langsung. 

Melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan memastikan bahwa semua perspektif dan kebutuhan diperhitungkan.

Sebagai contoh, sebelum meluncurkan program pelatihan baru untuk guru, seorang pengusaha pendidikan dapat mengadakan diskusi dengan para guru untuk memahami tantangan dan kebutuhan mereka. Selain itu, melakukan survei kepada siswa untuk mengetahui pengalaman mereka dalam proses pembelajaran juga dapat memberikan wawasan berharga. Dengan menggabungkan berbagai masukan ini, keputusan yang diambil akan lebih komprehensif dan tepat sasaran.

Ketiga: Evaluasi Dampak Jangka Panjang Salah satu aspek penting dalam pendekatan holistik adalah mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan. Talenta muda harus berpikir jauh ke depan dan mengevaluasi bagaimana keputusan yang diambil akan mempengaruhi berbagai aspek pendidikan dan ekonomi dalam jangka panjang. Ini termasuk mempertimbangkan keberlanjutan, efektivitas biaya, dan potensi pertumbuhan.

Misalnya, dalam konteks meningkatkan keterampilan digital siswa, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya manfaat langsung tetapi juga bagaimana keterampilan tersebut akan mempersiapkan siswa untuk pasar kerja di masa depan. 

Keputusan untuk mengintegrasikan keterampilan digital dalam kurikulum harus didasarkan pada analisis yang mendalam tentang tren industri dan kebutuhan pasar kerja. Dengan cara ini, keputusan yang diambil tidak hanya memberikan manfaat langsung tetapi juga mendukung tujuan jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

Menggunakan pendekatan holistik dalam pengambilan keputusan merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan talenta muda dalam kewirausahaan pendidikan. 

Dengan memperjelas kebutuhan dan manfaat, mencari dan menggunakan masukan yang tepat, serta mengevaluasi dampak jangka panjang, talenta muda dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan berdampak positif. 

Pendekatan ini tidak hanya mendukung tujuan pendidikan tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, terutama menjelang bonus demografi 2030. Wallahu A'lam.

Keputusan yang baik hari ini akan membuka jalan bagi kemajuan di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun