Menurut Friedrich Nietzsche, Nihilisme adalah pandangan yang menolak makna dan nilai absolut dalam hidup. Nietzsche mencetuskan konsep "kematian Tuhan", yang menyimbolkan runtuhnya fondasi moral dan religius yang selama ini memberi arah dan tujuan hidup manusia. Dalam situasi di mana nilai-nilai ini sudah tidak lagi berfungsi, karena manusia sering kali merasa terjebak dalam keputusasaan. Nihilisme merupakan suatu aliran dalam filsafat yang berpendapat bahwa kehidupan tidak memiliki makna, nilai, atau tujuan yang penting. Pandangan ini sering diasosiasikan dengan sikap tidak peduli atau bahkan kehancuran terhadap kehidupan.Â
Dalam konteks kehidupan modern yang semakin dipenuhi distraksi dan pelarian, nihilisme bisa dikaitkan dengan perilaku adiktif salah satunya adalah kecanduan judi online. Judi online, sebagai bentuk hiburan yang cepat dan mudah diakses, menawarkan pelarian instan dari realitas yang dianggap kosong dan tidak bermakna. Terdapat beberapa dimensi psikologis dan sosial yang dapat menjelaskan keterkaitan antara nihilisme dan kecanduan judi online. Nihilisme sering kali mengarah pada perasaan keterasingan, putus asa, dan ketidakberdayaan, yang merupakan kondisi psikologis yang rentan terhadap perilaku adiktif. Sensasi bermain judi dan kemungkinan menang atau kalah memberikan pengalaman emosional yang intens, yang bisa menjadi pengalihan perhatian dari kekosongan hidup.Â
Nihilisme melemahkan dan menghilangkan nilai-nilai moral yang biasanya mengatur tindakan individu, seseorang yang menganut pandangan ini mungkin merasa bahwa tidak ada alasan untuk menghentikan perilaku merusak diri seperti berjudi secara berulang. Dalam konteks nihilisme, konsep tanggung jawab moral atau bahkan kesejahteraan diri mungkin dianggap tidak penting, karena hidup dianggap tidak memiliki makna intrinsik. Hal ini dapat menjelaskan mengapa individu dengan pandangan nihilisme lebih rentan terlibat dalam kecanduan judi online.
Bagi penganut pandangan nihilisme, kehidupan dipersepsikan tidak memiliki nilai atau tujuan yang pasti. Dalam situasi di mana nilai-nilai moral dan etika dianggap relatif dan tidak memiliki signifikansi, individu cenderung mengalami perasaan nihilisme. Ketidakpedulian terhadap norma sosial yang timbul dapat mendorong perilaku impulsif, termasuk kecenderungan untuk mencari pelarian melalui aktivitas berisiko seperti perjudian online.
Judi Online: Pelarian dari Kekosongan Hidup
Fenomena judi online telah mengalami perkembangan pesat di era digital. Berbeda dengan judi konvensional, judi online menawarkan kemudahan akses kapan saja dan di mana saja, hanya dengan koneksi internet. Dalam situasi ini, judi online menyediakan pelarian instan dari tekanan hidup atau kebosanan. Orang-orang yang merasa hidup mereka tidak bermakna atau tanpa arah mungkin lebih rentan terhadap perilaku adiktif ini. Mereka mungkin terjebak dalam siklus perjudian sebagai cara untuk menghindari perasaan kekosongan dan kebosanan yang mereka alami.
Sensasi risiko yang ditawarkan oleh perjudian, terutama kemenangan instan yang mungkin diperoleh, memberikan rasa "makna" sementara bagi mereka yang terjebak dalam keputusasaan menjalani kehidupan. Dalam situasi ini, judi online bisa menjadi cara untuk merasakan kegembiraan atau tujuan, meskipun hanya sementara dan sering kali diikuti oleh dampak negatif. Dari sudut pandang seorang yang memegang pandangan nihilisme, nilai-nilai seperti tanggung jawab, kontrol diri, atau kepatuhan terhadap norma sosial mungkin tidak dianggap penting. Hal ini membuat mereka lebih mudah menyerah pada godaan judi online tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang.
Dampak seseorang kalah judi online dan kaitannya Nihilisme
Siklus kecanduan judi online itu sendiri dapat memperparah perasaan nihilisme Kekalahan yang berulang atau ketidakmampuan untuk keluar dari lingkaran kecanduan bisa memperkuat keyakinan bahwa hidup memang tidak memiliki harapan atau makna. Seiring berjalannya waktu, perasaan gagal atau tidak berdaya yang dihasilkan dari kecanduan judi dapat memperdalam rasa putus asa yang dirasakan oleh individu, sehingga memperkuat pandangan nihilisme mereka tentang kehidupan. berikut beberapa dampak yang akan terjadi:
1. Konsekuensi KegagalanÂ
Ketika seseorang kalah dalam judi, pengalaman ini sering kali menimbulkan rasa gagal yang mendalam. Dalam konteks nihilisme, ini bisa memperkuat keyakinan bahwa tidak ada makna atau tujuan dalam usaha yang dilakukan. Kemenangan yang diharapkan hilang, dan individu mungkin merasa bahwa segala usaha sia-sia.Â
2. Peningkatan Perasaan KehampaanÂ
Kekalahan dalam judi bisa memicu perasaan kehampaan yang lebih besar. Jika seseorang mencari makna atau kepuasan melalui judi, kalah bisa menyebabkan mereka merasakan bahwa hidup tidak memiliki arti. Ini menciptakan siklus di mana kegagalan memperburuk perasaan tidak berarti dan meningkatkan kerinduan untuk mencari pelarian.Â
3. Penolakan Terhadap RealitasÂ
Kekalahan dapat membuat individu berusaha menolak kenyataan. Mereka mungkin berpikir bahwa dengan terus bermain, mereka bisa membalikkan keadaan. Dalam pandangan nihilisme, ini mencerminkan ketidakmampuan untuk menerima kenyataan bahwa tidak semua usaha akan membuahkan hasil, dan bahwa pencarian makna melalui judi tidak akan mengarah pada kepuasan.Â
4. Menciptakan Ilusi KendaliÂ
Kalah dalam judi bisa menghilangkan ilusi bahwa seseorang dapat mengendalikan nasibnya. Ini bisa memperkuat pandangan nihilisme bahwa hidup adalah serangkaian kebetulan tanpa makna. Ketika hasilnya tidak sesuai harapan, individu dapat merasa semakin tidak berdaya.Â
5. Pengalihan dari Nilai-nilai SejatiÂ
Kekalahan sering kali mendorong individu untuk mengabaikan nilai-nilai yang lebih dalam dalam hidup. Mereka mungkin berusaha menutupi kekecewaan dengan lebih banyak berjudi, menggantikan pencarian makna yang lebih tulus dengan upaya untuk mengejar kemenangan, yang pada akhirnya berujung pada kerugian lebih lanjut.Â
6. Risiko Terhadap Kesehatan MentalÂ
Pengalaman kalah dalam judi dapat menyebabkan peningkatan kecemasan dan depresi. Perasaan tidak berdaya dan kekosongan yang dirasakan dapat memperburuk kondisi mental seseorang, membuat mereka merasa lebih terisolasi dan tidak berarti.Â
7. Mencari PelarianÂ
Setelah kalah, beberapa orang mungkin mencari pelarian melalui judi yang lebih intens. Dalam konteks nihilisme, ini mencerminkan usaha untuk menghindari kenyataan bahwa hidup mereka tidak memiliki makna. Mereka mungkin berharap bahwa kemenangan berikutnya akan memberikan rasa tujuan yang hilang, meskipun ini sering kali hanya memperburuk situasi.
Kekalahan dalam judi memperkuat perasaan nihilisme dengan menciptakan pengalaman kehilangan yang mendalam, meningkatkan perasaan kosong dan tidak berarti. Individu mungkin terjebak dalam siklus mencari makna melalui judi, tetapi sering kali menemukan bahwa upaya tersebut hanya membawa pada kerugian lebih lanjut dan kekecewaan yang lebih besar. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi individu untuk mencari makna di luar judi dan menjelajahi cara-cara alternatif untuk menemukan tujuan dan kepuasan dalam hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI