Mohon tunggu...
Ahmad Abni
Ahmad Abni Mohon Tunggu... Guru - Manusia akan mencapai esensi kemanusiaannya jika sudah mampu mengenal diri melalui sikap kasih sayang

Compasionate (mengajar PPKn di MTsN Bantaeng)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Demokrasi akan Berakhir(?)

14 Februari 2021   05:46 Diperbarui: 14 Februari 2021   06:05 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aristoteles membagi bentuk pemerintahan menjadi beberapa bagian yang akan menjadi siklus alamiah dalam proses jalannya pemerintahan di sebuah negara. Dalam konteks yang lebih luas, pemerintahan negara diawali dari pemerintahan monarki. Monarki ini ditangani oleh seorang raja yang berjuang dan memerintah untuk kepentingan umum. 

Sebagaimana dinasti Umawiyah yang merupakan cikal bakal lahirnya pemerintahan monarki di negara-negara Islam. Ketika Muawiyah menunjuk secara langsung anaknya (Yazid) sebagai penggantinya kelak, sungguh berbeda dengan penobatan kepemimpinan Khulafaurrasyidin di masa lalu.

Akhir dari monarki adalah tirani yakni pemerintahan yang ditangani oleh seorang raja, yang memperjuangkan kepentingan sendiri dan atau kepentingan kelompoknya. Raja (penguasa) akan selalu mempertahankan status quo agar dapat bertahan lama menikmati kekuasaan bersama dengan kelompok-kelompoknya.

Tirani akan ditumbangkan oleh rakyat mayoritas sebab rakyat telah muak dengan status quo akhirnya lahirlah “demokrasi” yakni pemerintahan yang di tangani oleh seorang pemimpin diantara rakyat mayoritas yang telah berhasil menumbangkan tirani. Akan tetapi “demokrasi” akan berproses secara alamiah menjadi oligarki. Pemimpin yang dipercaya oleh rakyat mayoritas, telah silau dengan kekuasaan dan lebih cenderung berpihak kepada kelompok-kelompok pemodal. Pemimpin berubah orientasi untuk mencari “modal” agar dapat kembali eksis dalam status quo.

Oligarki pun akan berubah bentuk menjadi aristokrasi. Bentuk pemerintahan aristokrasi akan dikuasai oleh orang-orang yang punya cukup modal, kaya, ningrat dan dihargai , dihormati karena kedudukan dan status sosialnya. Pada kondisi ini akan terjadi situasi  “penguasa jadi pengusaha” dan atau “pengusaha jadi penguasa” serta “rakyat dikuasai”.

Pandangan Polybios pun tidak jauh berbeda dengan Aristoteles. Dalam siklus bentuk pemerintahan yang dikemukakan oleh Polybios merupakan hasil elaborasi dari ajaran Aristoteles yang mengungkapkan bahwa bentuk pemerintahan demokrasi ketika sampai kepada titik kulminasi, maka demokrasi akan berubah menjadi Okhlorasi.

Demokrasi yang semula diarsiteki oleh orang-orang ideal lambat laun idealisme itu menjadi sempit bahkan sampai “karatan”. Hal ini karena dipengaruhi oleh bujukan dan gombalan interest personal. Orientasi pemerintahan menjadi seperti milik sendiri (privatisasi pemerintahan).

Menurut hemat penulis, tidak akan ada bentuk pemerintahan yang sifatnya absolut. Jika di era abad-21 ini semua negara berpatron kepada demokrasi, maka demokrasi pun akan berubah secara alamiah ke bentuk pemerintahan lain, apakah akan berubah mengikuti pendapatnya Aristoteles (Demokrasi menuju Oligarki) atau teorinya Polybios (Demokrasi menuju Okhlorasi), atau bahkan mengikuti konsep dan gagasan bernegara dari Al Maududi. Wallahu a’lam bissawaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun