Mohon tunggu...
Ahmad RafiAthoillah
Ahmad RafiAthoillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID. Saya memiliki ketrampilan problem solving serta tepat dalam mengambil keputusan. Saya memiliki sikap disiplin, jujur, dan suka belajar hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dilema Nasib Brand yang Dituduh Pro-Israel: Tantangan Reputasi dan Respons Publik

30 November 2023   01:31 Diperbarui: 30 November 2023   01:38 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya masyarakat umum yang menjadi tokoh penting, tetapi brand atau merek juga harus mempertimbangkan adanya sebuah hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya seperti pemasok, mitra bisnis, dan karyawan. Tantangan terbesarnya ialah menciptakan adanya pesan dan tindakan yang tidak hanya mampu memenuhi harapan para konsumen, namum juga men-support keseimbangan dan keadilan global.

Strategi Krisis yang Diperlukan

Brand yang saat ini masih terjebak dalam dilema ini harus benar-benar menyusun strategi krisis yang matang. Hal ini perlu melibatkan adanya identifikasi dan mitigasi risiko reputasi, penentuan framing pesan yang diinginkan, serta penguatan komitmen dari brand terhadap nilai-nilai fundamental mereka. Kesinambungan dan konsistensi dalam komunikasi menjadi tolak ukur untuk merangkai kembali kepercayaan dan dukungan dari publik.

Mengatasi Dilema dengan Bijak

Dalam mengatasi dilema ini, sebuah brand harus bisa membuktikan independensinya dan memperjelas nilai-nilai inti mereka kepada khalayak umum. Tidak cukup dengan hal itu, mereka juga perlu menjalin komunikasi terbuka dengan para konsumen, menjelaskan posisi mereka yang sebenarnya, serta memastikan bahwa tindakan mereka sesuai dengan nilai-nilai yang mereka anut. Untuk saat ini dilema ini tergolong sulit, dan juga dapat menjadi kesempatan bagi brand untuk merestorasi citra dan membuktikan komitmen mereka terhadap keadilan dan keseimbangan global.

Perlu adanya kebijaksanaan dan keberanian untuk mengelola nama baik sebuah brand ditengah isu-isu politik internasional yang tengah memanas. Dalam situasi ini, sebuah harus menjadi agen perubahan yang bijak serta mampu memberikan pembuktian bahwa mereka mampu membawa nilai positif ke dunia tanpa perlu terlibat dalam konflik politik yang rumit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun