"Aku baru di putusin sama Ahmad" jawab Nayla sambil meneteskan air mata
" lah kok bisa Ahmad memutuskanmu? apa dia sudah punya pacar baru?" jawab Faya
"Dia gak punya pacar baru, tapi dia di suruh orang tuanya untuk menyantri di Lirboyo" jawab Nayla
" kan bisa LDR an sih Nay" jawab Faya
"Dia takut kalo aku bakal kesepian kalo dia sudah di pondok" jawab Nayla
"Sabar ya Nay" jawab Faya sambil memegang tangan Nayla
Tet...tet...tet...tet...tet
Bel pulang pun berbunyi Nayla dan Faya merapikan peralatan belajar dan bergegas untuk pulang ke rumah.
   Sesampainya di rumah, Nayla masih melamun dalam kesendiriannya. Ia masih heran dengan ucapan Ahmad. Bahkan ia belum bisa melupakan Ahmad sepenuhnya, apalagi dengan mudah menggantikannya dengan orang lain yang belum tentu mempunyai sifat sepertinya.
1 bulan kemudian
   1 bulan telah berlalu, namun Nayla masih seperti dulu , masih belum bisa melupakan Ahmad. Sesosok laki-laki yang sangat ia cintai, sesosok lakik-laki yang menjadi bagian hidupnya, harus berpisah dalam kondisi cinta yang masih menggebu-gebu. Tiba-tiba ponsel handphonenya berbunyi 'kring...kring...kring". Setelah di buka, ternyata telepon dari Faya.