Ini 4 Wanita Hebat yang Dinilai Mampu Memimpin dengan Baik Selama Pandemi COVID-19

Tren kepemimpinan kini sudah bergeser. Wanita dipercaya dan terbukti dapat memimpin dengan baik, terlebih pada masa Pandemi Covid-19. Hal ini terbukti di berbagai negara maju, wanita menjadi pemimpin dan hal itu dinilai baik. Mereka juga diakui oleh warganya dapat memimpin dengan baik. Berikut beberapa wanita yang menjadi pemimpin saat ini. 

Jacinda Ardem

Perdana Menteri Selandia Baru ini sempat menjadi buah bibir karena mampu menangani pandemi Covid-19. Tak hanya itu, wanita berusia 40 tahun ini, dinilai mampu berkomunikasi dengan masyarakatnya dengan baik. Tak jarang, Jacinda sering 'blusukan' ke berbagai wilayah di Selandia Baru. 

Kamala Harris

Kemenangan Kamala Harris sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat menjadi perbincangan di dunia. Sosok perempuan ini merupakan wanita pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden di Negeri Paman Sam tersebut.  Dalam memerangi pandemi, Kamala mengatakan bahwa wanita itu percaya kepada ilmuwan terkait vaksin Covid-19. Kebijakannya dalam penanganan Covid-19 didasari oleh berbagai penelitian untuk menerapkan penanganan tepat bagi masyarakat.

Angela Merkel

Sosok satu ini mungkin tak asing bagi masyarakat dunia. Pasalnya, banyak kebijakan dunia telah ia lakukan dengan baik. Wanita yang menjabat sebagai kanselir Jerman ini mampu menangani pandemi Covid-19. 

Puan Maharani

Indonesia juga memiliki sosok wanita kuat yang mampu menjadi pemimpin. Adalah Puan Maharani yang menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 - 2024 bahkan dalam merayakan Hari Kartini tahun ini, Puan memberikan semangat untuk tetap melawan pandemi Covid-19. 

"Kita sebagai perempuan Indonesia perlu melihat bahwa pandemi Covid-19 adalah tantangan besar bagi bangsa kita yang harus kita atasi, kita lawan dengan sebuah usaha besar kebangsaan juga," ujar Puan Maharani saat Acara Diskusi Hari Kartini Melawan Covid-19, Jumat (23/4/2021). 

Puan juga mengatakan bahwa Indonesia optimis mampu merayakan kemenangan terhadap virus Covid-19. Ia percaya dengan gotong-royong dan solidaritas, masyarakat dapat keluar dari pandemi dan menjadi semakin tangguh.