Warga Dukuh Kemantenan Desa Sukomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan gelar tradisi Nawu dalam rangka melestarikan sumur Lutung pada Minggu,(07/07/24). Kegiatan Nawu digelar setiap tanggal 1 bulan Muharam, di lain sisi, tasyakuran 1 Muharam juga menjadi bagian dari kegiatan ini.
Nawu dihadiri semua warga Dusun Kemantenan dengan dukungan Mahasiswa UIN Walisongo yang mengabdi dari Posko 97 Desa Sukomulyo.
Indah Kartika Pratiwi (20), salah satu anggota Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 97 asal Pontianak, Kalimantan Barat menanggapi, bahwa kegiatan ini hampir sama dengan yang ada di daerahnya, namun yang membedakan adalah guyub rukun warganya.
"Sama saja, cuman yang berbeda yaitu guyub rukunnya, kalau disana (Kalimantan) guyub rukunnya tidak seerat disini," ungkapnya.
Indah juga menambahi, sumur Lutung ini merupakan tempat bersejarah dengan banyak hal mistis.
"Kata warga sini, sumur Lutung ada sejarahnya, bahkan kejadian mistis seperti tiba-tiba muka wajah perot karena mengucapkan kata yang tidak senonoh dan tidak menghormati sumur Lutung pernah terjadi." Beber Indah.
Sulono warga Dukuh Kemantenan berpesan kepada para penerus tradisi ini agar menyikapi sumur Lutung dengan penuh santun dan hormat.
"Perlu menyikapi dengan baik, santun dan hormat, agar tidak menghilangkan sejarah kita." Tutup pria 50 tahun itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H