...di emperan sunyi, semua begitu dingin dalam kalimat tak bermelodi.
Mengantar ke beberapa titik renungan tanpa rindu.
Membias ke sudut-sudut duka pilu.
Aku ingin jujur bahwa semua telah mati, bahkan telah memenuhi seratus harinya kemarin.
Tak ada bekas yang perlu dijadikan luka.
Tak ada luka yang perlu dijadikan ingatan.
Tak ada kenangan...yang perlu dikenang.
Dan Tak ada kenangan yang menyenangkan.
Ah...sudahlah!
kita hanya pejalan. Yang mampir jika kelelahan.
Sehat-sehatlah, dan terus berjalan.
Sebab yang berhenti hanyalah kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H