Mohon tunggu...
Ahmad Muplihin
Ahmad Muplihin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Antara Gibah dan Zina

5 November 2023   19:47 Diperbarui: 5 November 2023   19:49 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata-kata tajam
Bercerita dengan sejawat
Aib saudara seperjuangan
Keberhasilan dengan licik
Berbusa-busa ,lidah kaya jalan tol
Tidak menyadari azab di akhir selalu menunggu
Sabda panutan
Gibah lebih bahaya dari zina
Paham kita tutur Rosul
Bagaikan makan daging mentah,darah
Menjaga kehormatan saudara diutamakan
Aib mereka cermin diri
Disuatu kisah pernah terjadi
Panutan agung pernah bertutur pada istri tercinta
Dikala istri cerita sosok lain yang pendek
Sabda Rosul muntahkan ludahmu kelaut
Niscaya laut jadi memerah dan mulutmu bau amis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun