Mohon tunggu...
Ahmad Nur Ramadhan
Ahmad Nur Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia biasa baru belajar nulis

Mahasiswa sastra indonesia universitas pamulang

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rasisme dan Pesepakbola Berkulit Hitam

4 Juli 2023   20:06 Diperbarui: 4 Juli 2023   20:09 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam beberapa masalah sosial yang sering terjadi disekitar kita, aksi rasisme masih menjadi masalah yang cukup serius. Sikap sekelompok orang yang membeda-bedakan suku, budaya, dan fisik masih sering terjadi. Entah sampai kapan masalah rasisme dapat diatasi agar tidak ada lagi masalah serupa. Bahkan dalam dunia olahraga seperti sepakbola yang menjadi olahraga terfavorit diseluruh penjuru dunia. 

Aksi rasisme yang terjadi kepada para pemain sepakbola sering menimpa pemain berkulit hitam yang dilakukan oleh para supporter masih sering terjadi. Apakah sepakbola sudah menyatukan, sesuai dengan slogan yang bertebaran di dunia? ''Sepakbola Menyatukan Kita'' seharusnya jika demikian, kita tidak akan berfikiran untuk melakukan ujaran rasis terhadap pemain sepakbola. Hanya karena masalah warna kulit yang berbeda, bola mata yang berbeda, dan juga rambut yang berbeda. 

Tentunya selama warna kulit masih menjadi masalah, sepakbola belum benar-benar menyatukan kita semua sesuai slogan. Sudah saatnya dunia menikmati sepakbola sebagai olahraga hiburan yang menjunjung tinggi sportivitas. Tidak perlu lagi kita melakukan aksi rasisme terhadap orang lain, sejujuranya kita sebagai manusia memiliki hak-hak yang sama. 

Justru sebaliknya, bila kita menghargai perbedaan tentunya dunia akan terasa lebih indah. Yang perlu kita lakukan khususnya sebagai penggemar sepakbola adalah dengan mendukung club favorit kita baik datang langsung ke stadiun atau menyaksikan dari laryar televisi. 

Menikmati permainan apik dari para pemain kesayangan kita, juga untuk mendapatkan hiburan setelah lelah melakukan aktivitas sehari-hari untuk menghilangkan rasa bosan dan jenuh. Aksi rasisme yang sering diterima oleh pemain sepakbola berkulit hitam banyak menarik perhatian dari sesama pamain seprofesi lainnya. 

Salah satu contoh dukungan yang sering dilakukan biasanya seperti menuliskan kata-kata dukungan dibaju mereka "Selama warna kulit masih lebih penting dari cahaya mata, akan ada perang" dan "Kita bersama vini" aksi yang menunjukkan dukungan terhadap pemain sepakbola berkulit hitam yakni Vinicius Jr yang belakangan menerima rasisme dari supporter lawan. 

Rapinha melakukan aksi dukungannya itu pada saat dirinya ditarik keluar lapangan dan digantikan oleh pemain lainnya. Masalah kasus rasisme bahkan terjadi bukan hanya dilingkungan kecil pertemanan saja, melainkan bisa terjadi pula terhadap pemain sepakbola terkenal sekelas Vinicius Jr yang bermain untuk club sepakbola Real Madrid dengan gelar yang telah diakui sebagai club terbaik didunia.

Aksi rasisme yang sering terjadi bukan hanya datang dari sisi sepakbola saja, dari cabang olahraga lainnyapun banyak terjadi juga. Bahkan banyak terjadi pula dilingkungan sekitar kita, baik lingkungan bertetangga, lingkungan pertemanan, dan lingkungan lainnya yang terdapat perbedaan dalam klompok atau individu. 

Aksi rasis yang dilakukan sebagian orang bukan hanya berbentuk ujaran kebencian saja, melainkan sikap benci kita terhadap orng lain, sikap intimidasi seseorang terhadap orang atau kelompok lain, dan kekerasan yang dilakukan terhadap orang lain. 

Dilingkungan pertemananpun seseorang dapat dikatakan rasis apabila ia melakukan cemoohan, bullying , bahkan menunjukkan sikap ketidak sukaannya sehingga timbul rasa ingin menyingkirkan orang lain agar keluar dari lingkungan pertemanan tersebut hanya karena masalah yang dilihat dari warna kulit atau ras yang berbeda. 

Contoh kasus rasisme yang sedang ramai dibicarakan ialah kasus yang diterima pemain sepakbola berkulit hitam bernama Vinicius Jr. Bagi penggemar sepak bola pasti mengenal siapa itu Vinicius Jr, pemain berdarah Brazil yang belakangan sedang banyak mendapatkan dukungan dari orang-orang lantaran masalah rasisme yang diterimanya. 

Permasalahan datang dari aksi supporter dari club Valencia yang meneriaki ia dengan sebutan "Monkey" yang terus dilakukan sepanjang permainan berlangsung. 

Hal tersebut membuat ia merasa kesal, marah, dan merespon teriakan-teriakan dari para supporter yang ada distadiun tersebut dengan mendatangi sisi stadiun untuk berupaya agar mereka berhenti melakukan teriakan rasisme. 

Selain teriakan rasis atas dirinya itu, ia juga mendapatkan tindak kekerasan dari pemain lawan yang semakin membuat dirinya tersulut emosi sehingga terjadi keributan antar pemain. 

Keributan itu coba dilerai oleh para pemain lainnya, vinicius yang coba membela dirinya atas apa yang ia terima justru malah mendapatkan ketidak adilan dengan diberikannya kartu merah oleh wasit yang seharusnya menjadi pengadil yang adil. 

Dengan diberikannya kartu merah tersebut membuat vinicius harus keluar dari lapangan dengan gestur senyuman serta bertepuktangan yang ia tujukan kepada wasit dan terpaksa iapun tidak dapat melanjutkan permainan sampai selesai meskipun pertandingan akan berakhir dalam beberapa hitungan menit. 

Aksi rasis para supporter pendukung Valencia berhasil membuat profokasi yang menjadikan permainan dari para pemain Real Madrid menjadi tidak berjalan sesuai arahan dari pelatihnya. 

Terbukti dari kesabaran Vinicius yang menahan kekesalannya selama teriakan rasis itu terjadi yang disampaikan oleh rekan setimnya. Sehingga menjadikan Real Madrid mengalami kekalahan dari Valencia karena aksi rasisme yang terus saja diprofokasikan oleh pendukung Valencia yang memenuhi stadiun mereka. Sudah jatuh tertipa tangga, begitulah gambaran yang dapat diberikan terhadap liga sepakbola dari Spanyol itu. 

Setelah hengkangnya pemain terkenal didunia seperti Cristiano ronaldo, Lionel Messi, Sergio Ramos, Casemiro dan masih banyak lagi pemain terkenal dunia lainnya. 

Para pemain kelas dunia tersebut memutuskan untuk pergi dari liga spanyol dan pindah ke beberapa liga sepakbola lainnya. Dengan seringnya kasus rasisme yang dilakukan para supporter pendukung dari club liga Spanyol tersebut terhadap pemain berkulit hitam menambah turunnya citra dari yang semula sebagai liga terbaik didunia menjadi liga yang dipenugi orang-orang rasis. 

Aksi rasis yang dilakukan oleh para suporter club sepakbola Valencia terhadap Vinicius Jr pemain dari Real Madrid. Kasus yang diterima Vinicius terjadi pada saat Real Madrid melakukan laga away ke stadion Mestalla markas dari Valencia, rasisme yang masih terjadi pada liga Spanyol menjadi masalah yang belum dapat diatasi, meskipun sudah banyak kampanye anti rasis yang dilakukan oleh masyarakat Spanyol bahkan dunia, akan tetapi faktanya masih dapat kita temui dengan mudah rasisme yang dilakukan sebagian orang.

 Semoga dengan diberikannya sanksi tegas terhadap para pelaku rasisme dapat memeberikan efek jera dan mengurangi tindakan rasisme. Meskipun pada dasarnya perlakuan rasisme tidak dapat dengan mudah hilang dari dunia. Bukan hanya didunia sepakbola saja, tetapi sanksi tegas juga harus dilakukan disemua lingkungan apapun. 

Kita harus lebih menghargai perbedaan yang ada, bukannya malah mempermasalahannya. Hilangkanlah pemikiran rasisme bahwa warna kulit menjadi pembatas antara kita untuk bergaul dan bersosialisasi terhadap orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun