Mohon tunggu...
Abraham Chandra
Abraham Chandra Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Editor

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Serpihan Surga di Ujung Kalimantan

7 April 2021   22:25 Diperbarui: 7 April 2021   22:35 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis: Ahmad Maulana

Pesona keindahan alam Indonesia memang tidak pernah ada habisnya. Terbukti jika kekayaan alam yang terbentang dari Sabang hingga Merauke tersebut mampu membuat siapa saja takjub. 

Namun siapa sangka jika Kalimantan yang disebut sebut hanya berisi hutan ternyata memiliki serpihan surga, salah satu serpihan surga alias keindahan alam Indonesia yang masih asri sekaligus menarik untuk dikunjungi tersebut ada di Kalimantan Selatan, lebih tepatnya diujung Kalimantan Selatan.

Pulau di atas adalah pulau Samber Gelap, pulau ini terletak di Kecamatan Pulau Sebuku, Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pulau ini memang berada diujung pulau Kalimantan dan berseberangan langsung dengan pulau Sulawesi lebih tepatnya Makassar.

Sejak masih berada dibangku SMP impian saya adalah ingin sekali menyambangi serpihan surga diujung Kalimantan ini, karena memang keindahan serta keasriannya sudah terkenal sejak lama dan tetap terjaga hingga sekarang. 

Akhirnya di umur 19 tahun saya mendapat kesempatan pergi ke pulau tersebut karena ingin liburan dan menyelesaikan sebuah project bersama dengan tim fotografer dan videografer.

Perjalanan dimulai dari kota saya yang berada di Kalimantan Tengah, untuk menuju ke Kab. Kotabaru kami menempuh perjalanan selama 10 jam, titik terakhir sebelum menyeberang ke pulau Samber gelap adalah sebuah pantai yakni pantai Gedambaan. 

Di sebuah villa di pantai ini kami menginap satu malam seraya menyiapkan tenaga untuk besok subuh langung meluncur ke pulau Samber Gelap. 

Suasana malam itu sangat asik, hingga kami terhanyut bermain-main dan melupakan istirahat. Pukul menunjukkan pukul 3 bersamaan dengan rasa Lelah dimata, kami semua akhirnya tertidur yang menyebabkan sedikit keterlambatan berangkat besok paginya.

Pagi hari tiba kami bangun dengan rasa was was akan keterlambatan, tapi juga juga diiringi rasa antusias yang tinggi. Barang dan semua logistic sudah lengkap, akhirnya kami berangkat ke Pulau Samber Gelap menggunakan speedboat. 

Kondisi air kala itu sangat tenang dengan sedikit ombak yang tak begitu berarti. Speedboat melaju kencang menembus angin-angin pagi yang dinginnya menusuk. Ombak perlahan bertransisi menjadi lebih tinggi, sangat terasa bahwa kami sedang berada di tengah laut. 

Setelah menempuh waktu selama 2 jam akhirnya kami tiba di pulau Samber Gelap, betapa mata dan mulut mengagumi serpihan surga ini. Kami disambut oleh kumpulan burung yang membentuk putaran di atas kami, burung tersebut sepintas nampak seperti burung purba yang kami pun tak pernah melihat burung seperti itu sebelumnya, pikir kami burung itu hanya ada dipulau Samber Gelap. Pasir putih juga terhampar luas di pulau ini, dan juga ada karang karang yang membuat air Nampak biru dan hijau disekeliling pulau ini.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Setelah tiba di pulau Samber Gelap kami langsung sarapan dan lanjut untuk melakukan eksplorasi berkeliling pulau sekaligus bermain-main dan berfoto ria. 

Pesona alam pagi itu membuat kami semua takjub, namun kami harus menunggu waktu agak lebih siangan untuk bisa melakukan snorkelling. Di pulau ini juga terdapat penangkaran penyu yang mana terdapat banyak sekali penyu penyu yang baru lahir dan masih kecil. Warga yang menjaga pulau ini juga sangat bersahabat.

Akhirnya waktu snorkelling tiba, berbekal dengan alat snorkelling kami menjelajahi terumbu karang yang tersimpan diujung Kalimantan ini. Dan memang masih sangat asri, berbagai jenis ikan hias laut mewarnai pandangan kami saat menyelam. Ekosistem laut memang sangat indah dan kita sebagai manusia berkewajiban untuk menjaganya.

dokpri
dokpri
Ketika temaram tiba kami mulai menyalakan api di depan villa, dan malam itu kami nikmati dengan membakar ikan kakap merah yang baru dibeli pada seorang nelayan setelah snorkelling tadi sore. 

Malam itu dihiasi dengan petir petir yang membuat was was apakah akan terjadi badai, kami semua diminta untuk tetap berada dalam villa. Namun untungnya tidak terjadi apa-apa, hingga pagi tiba kami pun semangat untuk snorkelling lagi. 

Pagi itu kami bertemu dengan Kades dan seorang Polair yang sedang mengawasi pulau, lantas kami meminta untuk berfoto bersama.

dokpri
dokpri
Waktu pulang pun tiba, kami pulang dengan perasaan sedikit sedih karena harus meninggalkan pulau dan kembali pada hiruk pikuk kota. Pada akhirnya pulau ini menyimpan memori tersendiri bagi orang-orang yang pernah menginjakkan kaki di pulau di sini. 

Kejernihan air laut di Samber Gelap adalah daya tarik utama. Saking jernihnya, mudah sekali menyaksikan ribuan terumbu karang dari atas perahu atau saat menyelam. 

Selain itu, keberadaan ikan-ikan kecil nan menggemaskan akan menemani para wisatawan saat berenang. Tak akan ada kata menyesal bagi mereka yang pernah menyambangi pulau ini. 

Namun perlu diingat kembali bahwa pada dasarnya tugas manusia adalah menjaga alam raya tak hanya pada ekosistem laut namun juga yang lain-lainnya seperti hutan, gunung hingga lahan hijau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun