Setelah menempuh waktu selama 2 jam akhirnya kami tiba di pulau Samber Gelap, betapa mata dan mulut mengagumi serpihan surga ini. Kami disambut oleh kumpulan burung yang membentuk putaran di atas kami, burung tersebut sepintas nampak seperti burung purba yang kami pun tak pernah melihat burung seperti itu sebelumnya, pikir kami burung itu hanya ada dipulau Samber Gelap. Pasir putih juga terhampar luas di pulau ini, dan juga ada karang karang yang membuat air Nampak biru dan hijau disekeliling pulau ini.
Pesona alam pagi itu membuat kami semua takjub, namun kami harus menunggu waktu agak lebih siangan untuk bisa melakukan snorkelling. Di pulau ini juga terdapat penangkaran penyu yang mana terdapat banyak sekali penyu penyu yang baru lahir dan masih kecil. Warga yang menjaga pulau ini juga sangat bersahabat.
Akhirnya waktu snorkelling tiba, berbekal dengan alat snorkelling kami menjelajahi terumbu karang yang tersimpan diujung Kalimantan ini. Dan memang masih sangat asri, berbagai jenis ikan hias laut mewarnai pandangan kami saat menyelam. Ekosistem laut memang sangat indah dan kita sebagai manusia berkewajiban untuk menjaganya.
Malam itu dihiasi dengan petir petir yang membuat was was apakah akan terjadi badai, kami semua diminta untuk tetap berada dalam villa. Namun untungnya tidak terjadi apa-apa, hingga pagi tiba kami pun semangat untuk snorkelling lagi.Â
Pagi itu kami bertemu dengan Kades dan seorang Polair yang sedang mengawasi pulau, lantas kami meminta untuk berfoto bersama.
Kejernihan air laut di Samber Gelap adalah daya tarik utama. Saking jernihnya, mudah sekali menyaksikan ribuan terumbu karang dari atas perahu atau saat menyelam.Â
Selain itu, keberadaan ikan-ikan kecil nan menggemaskan akan menemani para wisatawan saat berenang. Tak akan ada kata menyesal bagi mereka yang pernah menyambangi pulau ini.Â
Namun perlu diingat kembali bahwa pada dasarnya tugas manusia adalah menjaga alam raya tak hanya pada ekosistem laut namun juga yang lain-lainnya seperti hutan, gunung hingga lahan hijau.