Mohon tunggu...
Ahmad sani
Ahmad sani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Inisiator!

Menyusuttt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah adalah Konsekuensi dari Industrialisasi

16 Agustus 2024   21:22 Diperbarui: 16 Agustus 2024   21:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah adalah konsekuensi dari industrialisasi yang perlu dikelola dengan baik. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan sampah di Tanah Air. Targetnya adalah menjadikan Indonesia bersih dan bebas sampah pada tahun 2025. Berikut beberapa langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut:

Pengurangan Sampah dari Sumbernya:
Upaya dilakukan untuk mengurangi 30% sampah dari sumbernya. Ini melibatkan edukasi dan kesadaran masyarakat agar mengurangi sampah yang dihasilkan.
Selain itu, penting untuk memproses dan mengelola 70% sampah agar tidak menumpuk di tempat pembuangan akhir. Dengan demikian, target pengelolaan sampah sebesar 100% diharapkan bisa tercapai pada 2025 mendatang.
Pengelolaan Sampah sebagai Aksi Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK):
Sampah juga berkontribusi pada peningkatan emisi GRK. Gas metan yang dihasilkan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah berperan besar dalam menciptakan efek rumah kaca.
Pengelolaan TPA secara sanitary landfill dengan memaksimalkan pemanfaatan landfill gas (LFG) di kabupaten/kota di Indonesia dapat mengurangi emisi GRK.
Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL):
Beberapa kota di Indonesia telah mengadopsi teknologi PSEL, mengubah sampah menjadi energi listrik. Contohnya adalah Surabaya (Benowo), Jawa Barat (Legok Nangka), dan Semarang (Jatibarang).
Potensi reduksi GRK melalui PSEL mencapai 4.367.426 ton CO2e pada tahun 2030.
Teknologi Refused Derived Fuel (RDF):
Teknologi ini mengolah sampah menjadi ukuran yang lebih kecil atau dibentuk menjadi pellet.
Penggunaan RDF dapat membantu mengurangi emisi GRK.
Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia semakin profesional dan modern, serta berkontribusi pada upaya global dalam mengatasi perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun