Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siti Rukiah Kertapati, Tetanggaku dan Pujangga Indonesia yang Terlupakan Jaman

22 Desember 2021   10:10 Diperbarui: 30 September 2023   18:51 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Rukiah Kertapati. 1953. Foto: Wikipedia dari H.B. Jassin. Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esei I, Gunung Agung, Jakarta, 1953.

Setelah aku membaca buku “Leksikon Kesusasteraan Indonesia Modern” karya Pamusuk Eneste, Penerbit PT. Gramedia Pusataka Utama, Jakarta, tahun 1982, 1983 dan 1990 juga “Buku Pintar Sastra Indonesia” karya penulis yang sama, Penerbit Kompas, Jakarta, tahun 2001 serta ketika aku mulai meneliti Sejarah Purwakarta sejak 01 September 2001, maka aku juga banyak membaca “Ensiklopedi Sunda – Alam, Manusia dan Budaya Termasuk Budaya Cirebon dan Betawi”, karya Ajip Rosidi dan kawan-kawan, Penerbit Pustaka Jaya, Jakarta, tahun 2000.

Pada buku-buku tersebut aku jumpai lagi nama S. Rukiah dan kekagumanku tidak pernah sirna. Ya, maklumlah kami sama-sama dilahirkan di kota yang sama, Purwakarta, jadi pantas jika aku mengaguminya. Tetapi sayangnya lagi-lagi tulisan dalam buku-buku itu cukup singkat sehingga tidak cukup informatif juga bagiku.

Dalam pekerjaanku sebagai seorang Peneliti, aku sering dimintai oleh pihak Dinas Informasi dan Komunikasi Kabupaten Purwakarta serta Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Purwakarta untuk menulis tentang sejarah dan peranan kaum wanita atau kaum perempuan di Kabupaten Purwakarta, maka salah satu yang aku tulis adalah tentang Siti Rukiah Kertapati.

Bu Rukiah yang lahir di Purwakarta pada tahun 1927, pernah bersekolah di Sekolah Rendah (SR) Gadis dan Sekolah Guru (Cursus Volks-Onderwijszer, CVO) yang lamanya 2 (dua) tahun, kemudian bekerja selama 2 (dua) tahun.

Pada tahun 1945 beliau mengajar di Sekolah Gadis Purwakarta (sekolah ini dahulu biasa disebut Sekolah Rendah (SR) Gadis, yang beberapa tahun kemudian menjadi Sekolah Kejuruan Kepandaian Puteri (SKKP) 4 tahun, Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA) 3 tahun, Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK) 3 tahun dan sesudah itu menjadi SMP Negeri 4 Purwakarta. (Di sekolah-sekolah ini pula budhe-budheku, bulikku, kakak sepupuku, tetanggaku dan kakak iparku pernah bersekolah).

Sejak tahun 1946 beliau menulis di majalah Gelombang Zaman, Godam Djelata,  Mimbar Indonesia dan Indonesia. Beliau menemukan jodohnya yang bernama Sidik Kertapati.

Pada tahun 1948 beliau bekerja di majalah Pujangga Baru, Bintang Timur dan Lentera.

Pada tahun 1949 beliau mendirikan majalah Irama dan bekerja di sana.

Pada kurun 1945-1949 masing-masing, baik bu Rukiah, maupun pak Sidik mempunyai andil sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Karawang yang saat itu beribukota di Purwakarta. Dan nama pak Sidik Kertapati itu pernah juga aku jumpai dalam buku “Sejarah Purwakarta” karya Djoenaedi Abdoelkadir Soemantapoera. Pak Sidik ini punya andil dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan rekan-rekan seperjuangannya, yaitu dengan jalan menculik Soekarno dan Mohammad Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok, Karawang menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia pada akhirnya terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sementara bu Rukiah sepengetahuanku dengan latar belakang pendidikannya kemudian beliau bergabung dengan para sukarelawan-sukarelawati sebagai Anggota Palang Merah Indonesia.

Pada tahun 1950 beliau pindah dari Purwakarta ke Jakarta. Pada tahun 1952 beliau berpindah dari Jakarta ke Bandung dan bekerja di majalah anak-anak Cedrawasih. Pada tahun 1960 beliau menulis di majalah Pustaka Jaya, membantu Balai Pustaka dan majalah anak Kutilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun