#KBandung #BeyondBlogging #ExplorePurwakarta
Hari Sabtu tanggal 02 November 2019 pukul 06.00 WIB sahabatku Memey, Muhtar dan Undang bertiga bersama-sama menelponku "mau menculikku" istilahnya, maksudnya mau mengajakku menjadi tour guide alias pemandu wisata bagi mereka walaupun permintaan mereka sedikit memaksa. Tak apa-apa, tak masalah karena Memey adalah sahabatku sejak aku masih balita, sementara Undang adalah sahabatku sejak masih duduk di bangku SMP, sedangkan Muhtar adalah sahabatku sejak tahun 2014.
Aku dengan sangat senang hati karena mereka menghargaiku sebagai orang yang concern menggeluti, menulis sejarah dan pariwisata di Purwakarta dan sekitarnya. Sahabat-sahabatku ini berlatarbelakang berbeda, Memey adalah Sarjana Informatika dan Komputer, sementara Undang mantan Pramugara Senior Garuda Indonesia dan Emirat, sedangkan Muhtar adalah seorang Arsitek. Memey sering sekali wisata ke berbagai provinsi, kabupaten/kota di Indonesia dan juga traveling ke luar negeri, sementara Undang sebagai Pramugara Garuda dan Emirat sudah mengunjungi lebih dari 130 kota-kota di seluruh dunia dari 5 benua. Sedangkan aku? Aku bukan siapa-siapa, kecuali orang yang suka menulis, ya menulis apa saja, puisi, artikel/blog, cerita pendek, esai, kolom, naskah drama/operette, sejarah dan lain-lain.
Pagi itu mereka menantikan kehadiranku di sebuah warung Bubur Ayam Cianjur "Sampurna" yang pemiliknya tinggal se-RT dan se-RW denganku. Warung ini pernah diekspose oleh pak Bondan Winarno, sahabatku yang pernah sering muncul di sebuah stasiun televisi swasta nasional. Kami pun menikmati bubur ayam yang lezat hingga habis, tuntas dan tandas. Setelah itu, maka segera kami pergi menuju ke wilayah sebalah Selatan dari Purwakarta. Dalam hati aku sudah berencana mengajak mereka menuju sebuah destinasi wisata yang menurutku cukup bagus dan menarik. Aku meminta Muhtar untuk mengarahkan kemudi mobil ke wilayah Kecamatan Sukatani, sesampainya maka aku minta dia berbelok ke kiri ke Desa Cibodas. Lokasi destinasi wisata yang kami tuju tak lain dan tak bukan adalah Hidden Valley Hills. Dari Purwakarta menuju lokasi jarak tempuhnya 15 km dan waktu tempuhnya 32 menit (dengan mobil, jika lancar). Jika kita berkunjung ke Purwakarta, maka ada baiknya jika Hidden Valley Hills ini menjadi salah satu destinasi wisata kita. Dan sebaiknya kita cari (searching) terlebih dahulu di internet destinasi wisata ini, baik melalui aplikasi Google Maps, Wikimapia, Waze atau bisa langsung ke alamat website-nya https://www.hiddenvalleyhills.com.
Pemilik dan kreator tempat ini adalah Hendry Chandrawinata serta telah diresmikan pada tanggal 17 Desember 2017 yang lalu. Tarif masuk ke area ini sebesar Rp 35.000,00. Hidden Valley Hills memiliki kamar-kamar yang bisa kita gunakan untuk beristirahat, berakhir pekan dan berliburan bersama keluarga. Terdapat beberapa tipe kamar, yaitu: Standard, Superior, Deluxe/Superior Pool, Deluxe Patio/Balcony, Deluxe Pool, Junior Suite dan Suite. Untuk kepastian tarif lebih baik kita konfirmasi terlebih dahulu karena tarif saat Soft Opening Promo Rate dengan Publish Rate berbeda. Di sini juga terdapat kolam renang untuk unum yang cukup besar dan kolam renang khusus untuk anak-anak atau tamu yang menginap
Kami juga lihat Tugu Belanda 1898 M dan Tujuh Pilar Legenda Purba, yang berisi prasasti modern bertuliskan nama-nama raja kerajaan Salakanagara (130 - 362 Masehi), Kutai Martadipura (350 - 1365 Masehi), Tarumanagara (358 - 669 Masehi), Kalingga (584 - 782 Masehi), Galuh (669 - 1482 Masehi), Medang / Mataram Kuno (752 - 1045 Masehi), Sunda (932 - 1579 Masehi), Kahuripan (1019 - 1045 Masehi), Kadiri / Panjalu (1045 - 1222 Masehi), Â Singhasari (1222 - 1292 Masehi), Majapahit (1293 - 1527 Masehi) hingga raja terakhir kerajaan Pajajaran (1482 - 1579 Masehi) yang kemudian runtuh pada tahun 1579 Masehi disertai sedikit paparan sejarah secara singkat serta beberapa patung dada (breast statues) dari beberapa raja pendiri kerajaan di pulau Jawa, termasuk Ken Arok, Ken Dedes, Raden Wijaya dan lain-lain.
Sahabat-sahabatku, terutama Memey luar biasa senang karena dia suka sekali fotografi dan videografi sehingga dia juga senang difoto dan divideo dan siapa lagi fotografer dan videografernya jika bukan Muhtar. Dimana pun asalkan masih di wilayah Jawa Barat Memey punya fotografer Muhtar, namun di luar Jawa Barat atau di luar negeri, maka dia lakukan sendiri. Jumlah fotonya sudah mencapai puluhan ribu bahkan ratusan ribu dan yang selalu sibuk mengatur dan merapikan foto-fotonya ya Muhtar juga.
Memang bagusnya dia punya akun Facebook, Instagram dan YouTube, maka jadilah dia sebagai Facebooker, Selebgram dan juga YouTuber. Dan itu berbuah manis karena dia pada akhirnya dipakai oleh Google dan Kementerian Pariwisata sebagai donatur foto dan video serta sudah mendapatkan hasil yang sangat memuaskan sehingga pundi-pundi Rupiah dan Dollar banyak sekali dia peroleh. Sementaraku dan Undang cukup menikmati dan memotret alam pemandangan saja.
Demikian kisah perjalanan kami di Hidden Valley Hills yang dapat aku ceritakan. Sekarang tinggal kami tungu kedatangan atau kunjungan Anda ke Kabupaten Purwakarta.
Purwakarta, 29 Desember 2019.