Masih ada kenanganku saat kita berjalan kaki sepanjang Rua Jose Maria Marques hingga ke Avenida Salazar pada siang yang panas terik menyengat.
Masih ada senyum manismu saat kita berteduh di Avenida de Balide dan saat aku berkunjung ke rumahmu di Bairro Pite via Rua dos Martires da Patria.
Masih ada raut wajahmu di Villa Verde Tuana Lara hingga kubawa ke kampung halamanmu di Toraja dan kujelajahi Rantepao, Makale dan Londa semua.
Kujelajahi pula keindahan Bantimurung serta kudaki puncak Bawakaraeng dan kupetik segenggam edelweiss hingga kureflesikan diri di Fort Rotterdam ke masa silam.
Masih kuingat namamu hingga kini, gadis manis berkacamata manis yang terlalu manis. Untukmu gadisku hanya satu yang kumampu lakukan: mengguratkan pena di dalam agenda, larik demi larik puisi, lembar demi lembar ekspresi sekedar mengenangmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H