Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sejarah Ekspedisi "Bhujangga Manik" di Purwakarta

16 Mei 2019   09:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:56 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***
itu Tangkuban Parahu, 
tanggeran na gunung Wangi,
itu ta bukit Burangrang, 
ta(ng)geran na Saung Agung,
(itu gunung Tangkuban Parahu,
pilarnya gunung Wangi,
itu gunung Burangrang,
pilarnya Saung Agung).

***
Cu(n)duk aing ka Mananggul, 
ngalalar ka Li(ng)ga Lemah,
tuluy datang ka Eronan, 
na(n)jak ka Le(m)bu Hambalang.
(Tibalah aku di Mananggul,
berjalan melewati Lingga Lemah,
lalu aku pergi ke daerah Eronan,
mendaki [gunung] Lembu Hambalang).

***
Arah ke Timur dari Puncak ia (Bhujangga Manik) memasuki daerah (alas) Eronan (b. 66), yang tidak diragukan lagi sama dengan Ukur Eronan yang disebut oleh De Roo de la Faille (1895 : 121), sekalipun yang disebut terakhir ini - secara keliru -diidentifikasikan dengan nama Wanayasa pada abad ke-17. 

Daerah Wanayasa terletak di sebelah timur sungai Citarum dan pada sisi lain dibatasi sungai Cilamaya (Frederick de Haan, 1912 : 169), padahal dalam perjalanannya ke timur Bhujangga Manik lebih dahulu melalui Eronan sebelum menyeberangi Sungai Citarum (b. 65-68).

Kemudian ia berturut-turut menyeberangi Cihoe dan Ciwinten, sampailah ke Cigeuntis dan naik ke Goha (b. 700-704). Nama yang disebut pertama menunjukkan sebuah anak sungai Cipamingkis, yang mengalir ke Cibeet dan sungai ini adalah anak sungai Citarum dari sisi sebelah Barat. 

Ciwinten menunjukkan sebuah sungai yang terdapat dalam peta Ciela (Karel Frederick Holle, 1877) sebagai Ciwintan, tempat di sebelah Timur Cibeet, tetapi tidak tergambar dalam peta baru. Nama yang ketiga ialah nama sebuah desa dekat pertemuan sungai Cibeet dan Cigeuntis. Goha mungkin sebuah tempat atau bukit dekat sungai Ciguha sekarang, anak sungai Citarum yang kecil, tidak jauh di sebelah Barat-Laut Purwakarta.

Setelah melewati dua tempat lagi, ia menyeberangi sungai Citarum (b. 707) dan tidak lama kemudian menyeberangi Cilamaya (b. 715). Di antara kedua sungai ini, ia melalui Ramanea (tidak dikenali) dan tiga buah gunung, yang berada dalam daerah (jajahan) Saung Agung. 

Sekalipun teks ini memperincikan batas-batas daerah ini, mungkin sekali sebagian wilayah itu sama luasnya dengan daerah kecil berikutnya, yaitu Wanayasa, yang menurut data Frederick de Haan (1912 : 169) di sebelah Barat dibatasi oleh Citarum, di sebelah Timur oleh Cilamaya dan di sebelah Selatan oleh Cisomang, yaitu anak sungai Citarum, yang mengalir ke arah Timur dari gunung Burangrang. Gunung ini disebut tanggeran 'puncak' Saung Agung, pada bagian lain dalam teks ini (b. 1207-1208).

Menurut Ahmad Said Widodo dalam "Sumber-sumber Asli Sejarah Purwakarta", Gunung Burangrang merupakan sebuah gunung api mati, di tataran Sunda yang  mempunyai ketinggian setinggi 2.064 meter. Gunung ini merupakan salah-satu sisa dari hasil letusan besar gunung Sunda di Jaman Prasejarah. Gunung Burangrang bersebelahan dengan gunung Sunda.

Dikatakan oleh Bhujangga Manik, bahwa gunung Burangrang, merupakan pilar perbatasan / tapal batas wilayah Saung Agung.  Di kaki gunung Burangrang, yaitu daerah Wanayasa sekarang diyakini dulunya merupakan sebuah kerajaan yang dinamakan Saung Agung.

Di samping memiliki bandar-bandar yang cukup ramai, Kerajaan Sunda juga memiliki jalan lalu lintas darat yang cukup penting. Jalan darat itu berpusat di Pakwan Pajajaran sebagai ibukota kerajaan. Dari Pakwan Pajajaran jalan darat menuju ke arah timur dan barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun