Episode ini adalah Sejarah Pemberontakan Cina Makao Di Purwakarta dan aku akan sebut saja sebagai Episode Rancadarah. Rancadarah (dahulu disebut Tanjakan Pasirpanjang, di desa Taringgul). Desa Taringgul yang dimaksud di sini sekarang sudah ada 3 (tiga) buah, yaitu Desa Taringgul Landeuh (yang termasuk Kecamatan Kiarapedes sekarang) dan Desa Taringgul Tengah dan Desa Taringgul Tonggoh (yang termasuk Kecamatan Wanayasa sekarang).
Menurut Hadji Moehammad Oemar, dalam "Carita Perang Cina di Tanjungpura". "Carita Perang Cina di Tanjungpura" adalah sebuah wawacan yang dikarang oleh Hadji Moehammad Oemar, seorang pengiring bupati Cianjur R.A.A. Prawira di Reja I. Carita atau Wawacan berbentuk puisi tembang (dangding). Naskahnya selesai ditulis pada tanggal 14 Agustus 1864, tertera dalam naskah kertas pabrik ukuran folio (32,6 x 21,2 cm) bercap kertas dengan tebal 74 halaman dan dijilid dengan menggunakan karton tebal. Tiap halaman terdiri atas 21 baris dan ukuran penulisannya sekitar 27 x 18 cm., memakai Aksara Cacarakan (Hanacaraka) dan Latin dalam Bahasa Sunda.
Wawacan ini mengisahkan kerusuhan yang dilakukan orang-orang Cina sejak dari kota Purwakarta hingga ke Tanjungpura (Karawang). Dalam kerusuhan itu loji, penjara, rumah sakit, gudang dan bangunan lainnya yang belum lama dibangun di Purwakarta dibakar dan dirusak, sejumlah rumah, toko dan bangunan lainnya di sepanjang jalan antara Purwakarta, Karawang dan Tanjungpura dijarah barang-barangnya dan dirusak bangunannya. Untuk menumpas kerusuhan ini dikerahkan pasukan dari Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Cianjur, Bandung dan Karawang, baik pasukan berkuda (kavaleri) maupun pasukan berjalan kaki (infanteri), baik serdadu Belanda maupun prajurit pribumi. Kaum perusuh dipatahkan kekuatannya oleh pasukan pimpinan Kanjeng Pangeran Hario Alibasah Sentot Prawirodirdjo. Terjemahannya dalam bahasa Indonesia sebagai berikut :
"Cerita Perang Cina di Tanjungpura Kabupaten Purwakarta"
I.   Pupuh Asmarandana                 Â
(1)
"Sekarang aku menggubah, / mengarang puisi bahasa Sunda. / Inti yang jadi cerita, / pada masa perang Cina, / di Karawang Tanjungpura. / Residen yang tersebut, / bernama Tuan Saliyara.
(yang) tempat tinggalnya di loji, / di daerah Purwakarta. / Adapun yang jadi bupati, / Dipati Suryawinata, / mantan Bupati Bogor. / Patihnya Raden Tumenggung, / bernama Sastranagara.
Purwakarta belum lama (ada), / waktu sedang merintisi. / Di loji Tuan Residen, / belum lengkap semuanya. / Beberapa bangunan, / (masih) sedang ditata (dan) dikerjakan, / yang rusak diperbaiki.
Di dalam belum teratur. / Wujud rumah-rumahnya, / belum kokoh semua, / hanya penjara sudah siap, / kantor dan gudang-gudang. / Selain itu sedang ditata, / dikerjakan dirapikan.