Mohon tunggu...
Ahmad Fatikhin
Ahmad Fatikhin Mohon Tunggu... Buruh - analisator

mulailah dari kata 'saya' untuk melihat dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Simbol Maskulinitas Ala Kapitalisme; Pemikiran Herbert Marcuse

25 Februari 2021   20:57 Diperbarui: 25 Februari 2021   21:41 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara tidak sadar masyarakat modern khususnya laki-laki sudah ditindas dengan adanya iklan-iklan yang menjadi standar maskulinitas. Hal ini terbukti dalam kehidupan sehari-hari kita sendiri, seperti ada teman kita yang mempunyai tubuh kurus dan penakut pasti di anggap tidak maskulin. Ia dianggap culun atau tidak macho. Dimasa kapitalisme Maskulin atau tidaknya lelaki sekarang tergantung dengan barang yang ia kenakan seperti berbaju rapi, berjaz, rambut klimis, dan wajah yang bersih menjadi tolok ukur sebuah symbol maskulinitas.

Daftar Pustaka

Fahrimal, Y., & Husna, A. (2020). Rekonstruksi Maskulinitas dalam Kerangka Kapitalisme Masculinity Reconstruction in The Frame of Capitalism. 08(01), 20--32.

https://www.tokopedia.com/blog/top-merk-pomade-terbaik/

https://www.sehatq.com/artikel/rekomendasi-parfum-pria-terbaik-agar-badan-wangi-seharian

https://www.tokopedia.com/blog/top-merk-deodorant-pria/

https://review.bukalapak.com/sports/suplemen-fitnes-pembentuk-otot-terbaik-109837

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun