Secara tidak sadar masyarakat modern khususnya laki-laki sudah ditindas dengan adanya iklan-iklan yang menjadi standar maskulinitas. Hal ini terbukti dalam kehidupan sehari-hari kita sendiri, seperti ada teman kita yang mempunyai tubuh kurus dan penakut pasti di anggap tidak maskulin. Ia dianggap culun atau tidak macho. Dimasa kapitalisme Maskulin atau tidaknya lelaki sekarang tergantung dengan barang yang ia kenakan seperti berbaju rapi, berjaz, rambut klimis, dan wajah yang bersih menjadi tolok ukur sebuah symbol maskulinitas.
Daftar Pustaka
Fahrimal, Y., & Husna, A. (2020). Rekonstruksi Maskulinitas dalam Kerangka Kapitalisme Masculinity Reconstruction in The Frame of Capitalism. 08(01), 20--32.
https://www.tokopedia.com/blog/top-merk-pomade-terbaik/
https://www.sehatq.com/artikel/rekomendasi-parfum-pria-terbaik-agar-badan-wangi-seharian
https://www.tokopedia.com/blog/top-merk-deodorant-pria/
https://review.bukalapak.com/sports/suplemen-fitnes-pembentuk-otot-terbaik-109837
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H