1. Meningkatkan Infrastruktur Pendidikan
Pemerintah harus memastikan tersedianya fasilitas pendidikan yang merata di seluruh wilayah, termasuk di daerah terpencil. Pembangunan perpustakaan yang modern, penyediaan buku bacaan berkualitas, serta akses internet menjadi prioritas. Selain itu, penyediaan listrik di sekolah-sekolah yang masih kekurangan menjadi hal yang mendesak.
2. Reformasi Kurikulum
Kurikulum harus dirancang untuk menanamkan budaya membaca sejak dini. Salah satu caranya adalah dengan mengintegrasikan buku bacaan wajib yang menarik dan relevan ke dalam pelajaran sekolah. Karya sastra, cerita inspiratif, dan bacaan edukatif lainnya dapat menjadi alat yang efektif untuk menumbuhkan kecintaan terhadap literasi.
3. Peningkatan Kualitas Guru
Guru memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan literasi siswa. Pemerintah harus berinvestasi dalam pelatihan guru, terutama dalam metode pengajaran yang mendorong kemampuan membaca, berpikir kritis, dan menulis. Guru yang berkualitas akan menjadi katalis perubahan dalam pendidikan literasi.
4. Menciptakan Kampanye Budaya Membaca
Kampanye literasi nasional dapat menjadi motor penggerak perubahan. Program seperti "Gerakan Satu Buku Satu Bulan" atau lomba membaca buku dapat melibatkan masyarakat luas, termasuk keluarga, sekolah, dan komunitas lokal. Perpustakaan keliling juga dapat diaktifkan untuk menjangkau masyarakat di pedesaan.
5. Mengelola Teknologi dengan Bijak
Teknologi harus dimanfaatkan sebagai alat untuk meningkatkan literasi. Aplikasi bacaan digital yang menarik, platform pembelajaran online, dan konten literasi yang interaktif dapat menarik minat anak-anak terhadap membaca.
6. Dukungan dari Keluarga dan Komunitas