Pengakuan yang senada juga menyatakan bahwa AI memiliki potensi untuk meningkatkan karakter otonom peserta didik. Singkatnya, mengenai motivasi, ada dua kata kunci di sini yaitu ketertarikan dan otonomi.
Terlepas dari pembahasan tentang hakikat motivasi yang begitu kompleks, hal itu bisa dibuktikan dengan cara mengukur dan mengamati perilaku siswa. Penggunaan Self Determination Theory SDT ini terbukti bermanfaat dalam mengidentifikasi dan menguji motivasi belajar siswa dengan menggunakan teknologi digital pada proses pembelajaran bahasa (Henry & Lamb, 2019).Â
Sejalan dengan Yin (2020), hal ini merupakan temuan penting karena memberikan bukti tentang bagaimana teknologi, khususnya teknologi AI, dapat membantu membangun motivasi siswa di ruang kelas EFL.
AI adalah teknologi yang relatif baru, akan tetapi sudah mampu mengubah wajah dunia. Di bidang pengajaran dan pembelajaran bahasa, ada beberapa perkembangan yang mempengaruhi cara guru mengajar dan cara siswa belajar. Untuk memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang masalah ini, bagaimanapun juga harus lebih banyak data yang diperlukan serta melibatkan lebih banyak guru dengan konteks yang berbeda.Â
Akan lebih lengkap pula jika hal ini dilihat dari sudut pandang siswa dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya secara umum atau dalam konteks pembelajaran bahasa secara khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H