Mohon tunggu...
Ahmad BayhaqiMugni
Ahmad BayhaqiMugni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

NIM : 2410416210002 Prodi : S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menganalisis 9 Unsur Interpretasi Citra Menggunakan 3 Satelit yang Berbeda di Kabupaten Murung Raya

23 Oktober 2024   21:57 Diperbarui: 23 Oktober 2024   22:27 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Ahmad Bayhaqi Mugni

Nim : 2410416210002

Mata Kuliah : Penginderaan Jauh

Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati S.Si., M.Si

Mahasiswa Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat

Kabupaten Murung Raya adalah kabupaten di Kalimantan Tengah, Indonesia. Geografisnya, Kabupaten Murung Raya berada di tengah Kalimantan. Itu terletak antara 1-3 lintang Selatan dan 113-115 bujur Timur. Mayoritas wilayahnya terdiri dari hutan tropis dan pegunungan, termasuk sebagian dari dataran tinggi Kapuas Hulu dan dataran rendah Kapuas tengah. Beberapa sungai besar seperti Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, dan Sungai Kapuas Murung mengalir melalui daerah ini.

Lokasi dan Batas Wilayah:

  • Letak: Murung Raya berada pada posisi antara 0 58' - 1 46' Lintang Selatan dan 113 14' - 115 13' Bujur Timur.
  • Batas wilayah:
    • Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur.
    • Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara.
    • Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.
    • Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas.

Murung Raya dilalui oleh beberapa sungai besar, termasuk:

  • Sungai Barito: Salah satu sungai terbesar di Kalimantan yang menjadi jalur transportasi penting.
  • Sungai Murung: Mengalir melalui beberapa wilayah di kabupaten ini, yang juga penting untuk aktivitas ekonomi lokal.

Topografi: Topografi Kabupaten Murung Raya beragam, dengan dataran rendah, perbukitan, dan pegunungan. Selain itu, wilayah ini memiliki banyak sumber daya alam, terutama hutan tropis, yang merupakan bagian dari ekosistem Kalimantan yang luas. Beberapa daerah di utara kabupaten ini terdiri dari pegunungan yang merupakan bagian dari Pegunungan Mller-Schwaner.

Disini saya akan membahas kabupaten murung raya apabila dilihat menggunakan satelit berikut :

  • Citra Sentinel -2
  • Google Earth
  • Firms Nasa

Apa itu Citra Satelit? Citra Satelit adalah gambar atau visualisasi permukaan bumi yang diambil dari satelit yang mengorbit bumi. Satelit ini dilengkapi dengan sensor yang dapat menangkap gelombang cahaya dan energi yang dipantulkan atau dipancarkan oleh permukaan bumi. Data yang dikumpulkan oleh satelit tersebut kemudian diolah menjadi gambar atau peta yang digunakan untuk berbagai keperluan analisis.

Jika dilihat melalui citra satelit, Murung Raya akan tampak hijau pekat, karena sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan tropis. Pola-pola aliran sungai yang berliku-liku jelas terlihat di peta satelit, terutama Sungai Barito dan sungai-sungai lainnya. Beberapa area pemukiman atau tambang juga dapat terlihat sebagai bukaan lahan yang lebih terang di tengah vegetasi yang dominan hijau.

Secara keseluruhan, Murung Raya dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami, meskipun beberapa bagian mulai mengalami tekanan dari aktivitas pertambangan dan konversi lahan.

1.Satelit 1 (Citra Sentinel-2)

Citra Sentinel-2 adalah gambar atau data citra yang dihasilkan oleh satelit Sentinel-2, bagian dari program Copernicus milik Uni Eropa yang dikembangkan oleh European Space Agency (ESA). Sentinel-2 dirancang untuk pengamatan Bumi, terutama untuk memantau lingkungan, ekosistem darat, dan vegetasi. Satelit ini menyediakan data optik resolusi tinggi dengan berbagai aplikasi di bidang pertanian, kehutanan, manajemen bencana, dan perubahan iklim. 

Kelebihan :

1. Identifikasi Jaringan Sungai: Citra ini menunjukkan jalur sungai yang jelas, yang memungkinkan untuk memantau kualitas air, sedimentasi, dan ancaman banjir. Aliran sungai yang berkelok-kelok digambarkan dengan jelas, yang membantu dalam analisis hidrologi.
2.  Pemetaan Permukiman: Permukiman yang mengikuti aliran sungai dapat dengan mudah diidentifikasi. Ini memberikan informasi tentang pola permukiman yang berdekatan dengan sumber daya air, yang penting untuk analisis aksesibilitas dan tata ruang wilayah.
3. Penentuan Pola Pertanian dan Vegetasi: Peta menunjukkan perbedaan antara area yang digunakan untuk pertanian atau lahan terbuka dengan vegetasi alami. Ini mendukung analisis pemanfaatan lahan dan rencana pengelolaan lingkungan.
4. Deteksi Infrastruktur Jalan: Jalan yang menghubungkan permukiman cukup jelas. Ini membantu menentukan aksesibilitas area dan jaringan transportasi lokal.

Kekurangan :

1. Detail Resolusi Terbatas: Beberapa elemen kecil, seperti jalan setapak atau bangunan, sulit diidentifikasi dengan akurat karena resolusi citra yang terbatas. Ini dapat mengurangi keakuratan pemetaan pada skala yang lebih kecil.
2. Kurang Efektif untuk Identifikasi Elevasi: Peta ini tidak memberikan informasi rinci tentang kontur atau ketinggian area, yang penting untuk analisis topografi atau pembangunan infrastruktur.
3. Area Tertutup Awan: Beberapa bagian gambar satelit ini tertutup oleh awan tipis, yang mengurangi kejelasan analisis area tersebut.
4. Keterbatasan dalam Mendeteksi Perubahan Musiman: Sulit untuk mengamati perubahan musiman atau perubahan lingkungan jangka pendek, seperti pertumbuhan tanaman atau erosi sungai, karena gambar ini tidak menunjukkan informasi dari waktu yang berbeda.

tabel citra sentinel-2
tabel citra sentinel-2

2. Satelit 2 (Google Earth)

Google Earth
Google Earth

Google Earth adalah aplikasi pemetaan berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi citra satelit, peta, medan, dan bangunan 3D dari seluruh dunia. Dikembangkan oleh Google, aplikasi ini menggunakan data citra dari berbagai sumber, termasuk satelit, fotografi udara, dan model 3D untuk memberikan representasi visual Bumi secara rinci. 

Kelebihan :

1. Resolusi Tinggi: Peta menunjukkan detail yang cukup baik, seperti bentuk bangunan, jalan, dan pola permukiman. Ini memudahkan identifikasi objek-objek kecil seperti stadion, jalan, dan rumah.
2. Kemudahan dalam Mengenali Infrastruktur: Infrastruktur seperti jaringan jalan, bangunan umum, dan fasilitas olahraga terlihat jelas. Dalam hal perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur, dan pengawasan pembangunan, hal ini sangat bermanfaat.
3. Kemampuan Memetakan Permukiman: Pemetaan permukiman dan pemahaman tentang penyebaran penduduk di daerah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan citra satelit. Ini merupakan alat penting untuk melakukan analisis pertumbuhan permukiman dan potensi pengembangan daerah.
4. Informasi Vegetasi: Ada perbedaan yang jelas antara daerah hutan, pertanian, dan permukiman. Ini membantu pemetaan lahan hutan dan pengawasan deforestasi.
5. Pemetaan Jaringan Jalan dan Transportasi: Untuk pengembangan jaringan logistik dan transportasi, jaringan jalan utama dan jalan sekunder dapat diidentifikasi dengan detail yang cukup.

Kekurangan :

1. Ketergantungan pada Cuaca: Jika diambil saat cuaca buruk, seperti awan tebal, citra satelit cenderung tidak jelas. Citra saat ini menunjukkan beberapa area yang sedikit tertutup oleh awan atau kabut.
2. Kurang Detail Analisis: Gambar ini, meskipun resolusinya baik, tidak dapat menganalisis fitur yang sangat kecil seperti saluran drainase, jenis vegetasi tertentu, atau perubahan kecil pada struktur bangunan.
3. Keterbatasan Deteksi Elevasi: Citra ini tidak menunjukkan informasi ketinggian (elevasi) atau kontur wilayah. Untuk analisis topografi atau elevasi tanah, data tambahan seperti Digital Elevation Model (DEM) diperlukan.4. Sulit untuk Mengidentifikasi Perubahan Cepat: Peta satelit seperti ini biasanya diambil secara berkala, jadi data tidak selalu up-to-date jika ada perubahan cepat seperti penebangan hutan atau pembangunan baru.
5. Hanya Informasi Permukaan: Citra satelit hanya dapat memberikan informasi tentang permukaan tanah; mereka tidak dapat menjelaskan detail di bawah permukaan atau komposisi tanah.

tabel google earth
tabel google earth

3. Satelit 3 (Firms Nasa)

firms nasa
firms nasa

FIRMS (Fire Information for Resource Management System) adalah sebuah sistem yang dikembangkan oleh NASA untuk menyediakan data kebakaran hutan dan titik panas (hotspots) secara real-time, berdasarkan pengamatan dari satelit. FIRMS didirikan untuk mendukung manajemen sumber daya alam, pengelolaan hutan, pemantauan kebakaran, serta tanggap bencana. Sistem ini menggunakan data satelit dari berbagai misi, seperti satelit Terra, Aqua, dan Suomi NPP yang dilengkapi dengan sensor MODIS (Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer) dan VIIRS (Visible Infrared Imaging Radiometer Suite). 

Kelebihan :

1. Cakupan Luas: Citra satelit ini mencakup area yang luas, yang memungkinkan pemetaan keseluruhan Murung Raya. Ini memudahkan pemahaman distribusi geografis secara makro, termasuk hutan, aliran sungai besar, dan perbatasan administratif.
2. Deteksi Hotspot: Titik merah menunjukkan kemungkinan titik api atau kebakaran hutan. Ini sangat membantu sistem peringatan dini dan pemantauan kebakaran hutan di wilayah yang rawan.
3. Identifikasi Sumber Daya Alam: Peta ini bermanfaat untuk pemetaan sumber daya alam, pengelolaan konservasi hutan, dan perencanaan pembangunan wilayah karena menunjukkan area hutan yang luas dan beberapa badan air besar.
4. Analisis Aliran Sungai: Garis aliran sungai yang dapat diidentifikasi dari gambar ini memungkinkan untuk memantau kualitas jalur aliran sungai dan mendukung analisis hidrologi dan pengelolaan sumber daya air.

Kekurangan :

1. Resolusi Tidak Detail: Citra ini tidak menampilkan detail spesifik dari area pemukiman atau infrastruktur. Ini membuat sulit untuk melihat elemen kecil seperti bangunan, jalan desa, atau jembatan karena citra ini tidak menampilkan detail spesifik.
2. Tidak Menampilkan Topografi: Foto ini tidak menunjukkan elevasi atau kontur tanah. Informasi ini penting untuk analisis lebih lanjut tentang medan dan ketinggian area.
3. Keterbatasan dalam Deteksi Vegetasi: Meskipun gambar ini menunjukkan area hutan yang luas, tidak mungkin untuk mengidentifikasi dengan tepat jenis vegetasi atau perubahan tutupan lahan.
4. Gangguan Tutupan Awan: Beberapa area tampaknya tertutup oleh awan atau bayangan awan. Ini mengurangi kualitas visual di beberapa area dan membatasi analisis di area yang tertutup.

tabel firms nasa
tabel firms nasa

KESIMPULAN

Secara umum, wilayah Murung Raya terdiri dari hutan tropis yang masih lebat, dengan beberapa aliran sungai besar seperti Sungai Barito dan Sungai Murung. Melalui citra Sentinel-2, Google Earth, dan FIRMS NASA, penulis mengidentifikasi potensi kebakaran hutan, pola pemukiman, serta perubahan penggunaan lahan. Masing-masing citra memiliki kelebihan dan kekurangan dalam hal resolusi, detail analisis, serta kemampuan mendeteksi elemen tertentu seperti vegetasi dan kebakaran.

Kesimpulan utama artikel ini adalah bahwa meskipun Murung Raya masih didominasi hutan, ada tekanan akibat aktivitas pertambangan dan konversi lahan. Pemanfaatan citra satelit menjadi alat penting untuk memantau dan mengelola sumber daya alam serta mengantisipasi risiko lingkungan seperti kebakaran hutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun