Penulis :
Nama : Ahmad Bayhaqi Mugni
Nim : 2410416210002
Prodi : S1 Geografi
Mata Kuliah : Penginderaan Jauh
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.si..M.Si
A. Pendahuluan
Penginderaan jauh (remote sensing) adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang suatu objek atau area dari jarak jauh tanpa harus langsung berhubungan dengan objek tersebut. Biasanya, penginderaan jauh memanfaatkan sensor yang terpasang pada satelit, pesawat terbang, atau drone untuk mengumpulkan data. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis untuk berbagai tujuan, seperti pemantauan lingkungan, pemetaan, dan penelitian ilmiah.
Salah satu aplikasi yang digunakan dalam Penginderaan Jauh adalah Google Maps, Penting untuk menilai sejauh mana akurasi dan kesesuaian citra yang ditampilkan oleh Google Maps dengan kondisi sebenarnya di lapangan.
B. Geotagging
Geotagging adalah proses menambahkan informasi geografis, seperti koordinat lintang dan bujur, ke data digital, seperti foto, video, atau pos media sosial. Dengan geotagging, setiap item digital dapat dilacak ke lokasi spesifik di peta. Contohnya, kamera smartphone seringkali otomatis menambahkan data lokasi ke foto yang diambil, memungkinkan pengguna untuk melihat di mana foto tersebut diambil atau berbagi lokasi tersebut dengan orang lain. Geotagging berguna untuk berbagai aplikasi, termasuk pelacakan perjalanan, perencanaan rute, dan pengelolaan konten media sosial.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevagnlidan serta mengevaluasi kesesuaian kondisi nyata dengan yang ada di google maps, serta memberikan rekomendasi penggunaan Google Maps sebagai alat bantu dalam penginderaan jauh.
D. METODE PENELITIAN
1. Pengumpulan Data : Menggunakan Google Maps sebagai tujuan observasi.
2. Observasi Lapangan : Melakukan peninjauan langsung ke lapangan untuk mengamati lokasi pada objek tertentu
.3. Analisis Data : Membandingkan kesesuaian objek pada Google Maps dengan kondisi nyata dilapangan serta melakukan penilaian valid atau tidak nya objek tersebut.
F. KESIMPULAN
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Google Maps akurasi lokasinya cukup akurat dalam menggambarkan jalan dan bangunan. Namun, pada beberapa objek terdapat ketidak sesuaian pada bangunan yang ada di Google Maps dengan kondisi nyata, ada yang sudah terdapat objek fisiknya (bangunan) dan masih ada yang belum dibangun (hanya lahan). Ini menandakan bahwa street view yang ada di Google Maps belum menggunakan foto terbaru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H