Mohon tunggu...
Ahmad Moza Dardanela
Ahmad Moza Dardanela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Moza

random

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kota Cirebon menjadi Kota Pariwisata di Jawa Barat

22 April 2021   23:00 Diperbarui: 22 April 2021   23:50 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisi Depan Alun-Alun Kejaksan (dokpri).

KOTA CIREBON- Salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kota yang berada di pesisir utara Pulau Jawa ini sering dikenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang-Surabaya. Sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Barat, Kota Cirebon menawarkan banyak pesona wisata untuk para wisatawan. Kota Cirebon juga dikenal menjadi salah satu kota yang memiliki banyak kuliner khas tersendiri, mulai dari makanan Tahu Gejrot, Nasi Jamblang, Empal Gentong , Es Tape Ketan Bakung, Mie Koclok, Docang dan masih banyak kuliner lainnya.

Kuliner khas Cirebon ini sudah dikenal di seluruh Indonesia, yang pertama adalah Docang. Docang adalah salah satu makanan khas Cirebon tertua di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Wali Songo (sembilan wali) menyiarkan Agama Islam di Cirebon dan sekitarnya. Yang kedua, Empal Gentong merupakan kuliner yang paling sangat dicari oleh para wisatawan. Empal Gentong adalah masakan sejenis gulai yang berisi potongan daging sapi cincang yang dibubuhi kuah santan.

Selain terkenal kulinernya, Kota Cirebon juga dikenal sebagai Kota Wali yang merupakan salah satu kota kediaman para wali songo dan juga kota ini memiliki 4 Keraton, yiatu Keraton Kesepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan, dan Keraton Kaprabonan. Hingga kini Keraton masih aktif dan dipimpin oleh sultan yang disegani oleh masyarakat setempat. Adapun bangunan bersejarah di Kota Cirebon salah satunya adalah Gua Sunyaragi, Gua yang berada di sisi Jl. Brigjen Dharsono (bypass) ini didirikan pada tahun 1703 oleh Pangeran Kararangen yang merupakan cicit dari Sunan Gunungjati. Gua ini merupakan situs bersejarah karena penggunaan Gua Sunyaragi tersebut digunakan oleh para sultan untuk bermeditasi hingga ruang pembuatan senjata.

Kota yang mempunyai daya tarik tinggi untuk para wisatawan ini sangat menjadi pusat perhatian dengan memiliki berbagai objek wisata paduan destinasi Religi, Budaya, dan Sejarah. Kota ini juga masih memiliki budaya yang sampai saat ini masih dilestarikan, yaitu salah satunya Arak-arakan atau yang dikenal sebagai ajang lomba kreatifitas pemuda tiap desa di Kota Cirebon. Arak-arakan ini bertujuan untuk menyatukan dan menjalin silaturahmi warga atau masyarakat Kota Cirebon agar selalu kompak dalam segala kegiatan.

Dengan perkembangan ekonomi dan pembangunannya, Pemerintah Jawa Barat merevitalisasi Alun-alun Kejaksan kini menjadi pusat perhatian para wisatawan dan masyarakat setempat dengan harapan memperkuat pariwisata sejarah dan religi bagi masyarakat Indonesia. Penataan Alun-alun Kejaksan ini juga guna memperindah lokasi yang bersejarah tersebut.

Kota ini tidak kalah dengan kota-kota besar yang dijadikan sebagai tujuan untuk ajang liburan keluarga, kantor, ataupun dengan kerabat. Adapun salah satu Objek Vital yang menjadi sorotan bagi publik untuk pergi berwisata ke kota ini adalah Alun-alunnya yang dikenal dengan Alun-alun Kejaksan yang berada di Jl. Kartini, Kebonbaru, Kec.Kejaksan. Alun-alun kejaksan yang memliki luas 1 hektar itu kini menjadi magnet bagi masyarakat kota cirebon untuk dijadikan ajang foto setelah dilakukan Revitalisasi oleh Pemerintah Jawa Barat pada tahun 2019 kemarin.

Lapangan Alun-alun Kejaksan (dokpri)
Lapangan Alun-alun Kejaksan (dokpri)

Setelah melalui berbagai hambatan pada saat penyelesain revitalisasi alun-alun kejaksan , akhirnya Alun-alun kejaksan resmi dibuka bertepatan dengan Bulan Suci Ramadhan tahun 2021 dan diresmikan pada tanggal 21 April 2021 oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kang Emil).

Kang Emil menuturkan salah satu keistimewaan ruang publik yang berada di Jalan Kartini tersebut yakni basemen berkapasitas 70 mobil dan 120 motor.

“Ini sangat istimewa dari berbagai hal. Pertama turut menyelesaikan kemacetan. Jadi alun-alun ini menyatu dengan halaman masjid yang didesain secara modern, namun tetap mengangkat nilai lokal. Jadi, tidak ada kendaraan, hanya ada orang-orang yang lalu lalang bergembira dan beribadah,” ucapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun