Malam itu, aku memilih untuk menyendiri
Aku menginginkan ketenangan datang
Di iringi angin sepoi-sepoi yang menembus dan menggores tubuhku
Aku kembali berfikir
Untuk apa aku disini?
Sedang apa aku disini?
          Ditemani bulan yang bersinar terang
          Dan beribu bintang yang tersebar di langit atas sana
          Aku duduk dan terdiam di atas kursi besi itu
          Dan bersender di tembok cokelat yang baru saja dibangun
          Tak terasa, air mata itu jatuh membasahi pipiku
          Mengapa aku menangis?
          Mengapa aku memikirkannya
Ku tatap bulan diatas sana
Ku temukan senyuman didalamnya
Sungguh, saat ini isi kepalaku sangat kosong
Malam yang membuatku berfikir
Mengapa aku ada disini dan untuk siapa aku disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H