Kala Minyak Goreng Menyambut Lebaran Lalu

Lebaran tahun 2022 jatuh pada Senin 2 Mei 2022. Terpantau harga minyak goreng sawit kemasan masih tergolong tinggi bagi masyarakat Indonesia. 

Sejak awal tahun 2022, harga minyak goreng sawit kemasan di berbagai daerah di Indonesia dipantau dari laman www.hargapangan.id sudah mencapai harga di atas Rp20.000/kg yang tidak pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri menerangkan bahwa kenaikan harga minyak goreng sawit kemasan sudah mahal sejak bulan Oktober 2021 dan terpantau terus mengalami kenaikan sampai bulan April 2022, walaupun sebenarnya pada bulan Februari 2022 sempat mengalami penurunan sedikit di bawah Rp20.000/kg sekitar Rp18.000-Rp19.000/kg dan naik lagi menyentuh di atas Rp.20.000/kg pada akhir bulan Maret 2022, bahkan sampai Rp25.000/kg. 

Kenaikan harga eceran minyak goreng sawit kemasan ini dipicu oleh faktor utama kelangkaan barang di pasar. Pemerintah sendiri sempat mengatasi kenaikan harga minya goreng dengan mengeluarkan Permendagri Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit pada 27 Januari 2022 yang membatasi HET paling tinggi Rp14.000/liter untuk minyak goreng kemasan premium. Namun peraturan ini kemudian dicabut pada 16 Maret 2022.

Berdasarkan laman dari DPR RI, Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno menilai saat ini komoditas minyak goreng masih menjadi barang langka di pasaran. 

Edy menduga adanya oknum-oknum nakal yang tidak bertanggung jawab sengaja membuat minyak goreng menjadi langka dan mahal. Selain itu, penyebab naiknya harga minyak goreng berdasarkan temuan di lapangan disebabkan harga beli crude palm oil (CPO) dari produsen minyak goreng yang meningkat dan masalah distribusi eceran yang tidak sesuai harapan. 

Dan benar saja, pada 21 April 2022 Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan empat tersangka kasus tindak pidana korupsi ekspor minyak goreng sawit mentah yang menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak goreng di dalam negeri.

Hal sangat mengejutkan dari keempat tersangka tersebut merupakan salah satu petinggi di Kemendagri, yakni Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana. 

Hal ini tentu saja sangat menyayat hati masyarakat Indonesia, mengingat naiknya harga minyak goreng sebagai salah satu bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat sehari-hari disebabkan oleh petinggi pembuat kebijakan perdagangan di negara ini. 

Hal ini semakin dipersayat dengan mendekati momentum Hari Raya Idul Fitri yang masyarakat muslim di Indonesia dengan salah satu tradisinya menyiapkan makanan khas lebaran.

Minyak Goreng dan Lebaran yang Lalu

Buah Sawit Hasil Kebun Milik Masyarakat di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau (sumber: dokumen pribadi)

Ketika harga minyak semakin susah untuk dijangkau bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia, mari kita tengok bagaimana kondisi minyak goreng pada minggu-minggu mendekati lebaran pada tahun yang lalu. 

Dilansir dari laman https://hargapangan.id/ didapatkan beberapa data mengenai harga minyak goreng mendekati lebaran dari tiga tahun terakhir. Tahun 2022 ini, hari raya Idulfitri jatuh pada 2 Mei 2022 bertepatan pada hari Senin. 

Terpantau satu minggu sebelum hingga sesudah lebaran untuk harga minyak goreng curah per-kilogramnya berkisar pada Rp19.000-Rp19.700, sedangkan minyak goreng bermerk 1 dan 2 per-kilogramnya berkisar pada harga Rp26.950-Rp27.050 dan Rp25.950-Rp26.000. 

Tahun lalu, Idulfitri jatuh pada Rabu, 13 Mei 2021, harga minyak goreng curah, minyak goreng bermerk 1 dan 2 terbentang dari harga Rp14.300-Rp14.800, Rp15.550-Rp15.750, dan Rp14.950-Rp15.150 terpantau pada bulan Mei 2021. 

Lalu pada tahun 2020, 1 Syawal 1440 H bertepatan pada 23 Mei 2020, harga minyak goreng curah per-kilogramnya sekitaran pada Rp11.950-Rp12.200, sedangkan minyak goreng bermerk 1 berkisar pada Rp14.700-Rp14.750 dan minyak goreng bermerk 2 stabil pada Rp14.000 pada bulan Mei 2020. 

Meskipun lebaran pada 2020 dan 2021 beberapa wilayah di Indonesia diterapkan PPKM akibat dari merebaknya Covid-19, harga minyak goreng baik curah maupun yang bermerk separuh lebih murah dari masa lebaran 2022. Hal ini terpantau merupakan buntut akibat dari kenaikan harga minyak kuartal keempat 2021 lalu.

Sembako Menuju Hari Raya Kurban

Hari raya Iduladha terhitung satu bulan lagi yang diperkirakan akan jatuh pada 9 Juli 2022. Menyongsong hari raya kurban yang sudah dari kurang satu bulan, harga beberapa bahan pokok terpantau naik duluan. 

Terpantau dari laman https://hargapangan.id/ harga minyak goreng curah per-kilogramnya masih berada di atas Rp18.000, minyak goreng bermerk 1 dan 2 di atas Rp.26.000 dan Rp.25.000. 

Harga bumbu dapur tertinggi dipegang oleh cabai rawit merah yang berkisar pada rentang harga Rp67.400 pada 3 Juni dan pada 13 Juni menjadi Rp85.800 per-kilogramnya.

Disusul cabai rawit hijau Rp53.650 menjadi Rp.63.150 pada 13 Juni. Bawang merah ukuran sedang, bawang putih ukuran sedang, cabai merah besar dan cabai merah keriting pada 13 Juni terpantau secara urut pada harga Rp48.800, Rp30.400, Rp66.200 dan Rp69.650 per-kilogramnya. 

Harga telur dan daging-dagingan pada 13 Juni 2022 terpantau telur ayam ras segar/kg Rp29.250, daging ayam ras segar/kg Rp38.600, daging sapi kualitas 1 dan 2 Rp137.400 dan Rp128.000 per-kilogramnya.