Mohon tunggu...
Ahmad Yani
Ahmad Yani Mohon Tunggu... Guru - guru

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru, Awas! Ada Kejahatan Cyber Diklat Online Sudah Ada Korban

14 Januari 2024   14:11 Diperbarui: 14 Januari 2024   14:40 2872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru hendaknya bijak dalam memilih lembaga diklat atau webinar online. Karena dikhawatirkan adanya kejahatan Cyber bisa merugikan guru itu sendiri.  

Apalagi dalam pendaftaranya harus mengirimkan data, mulai dari Nomor Induk Pegawai (NIP), no whatshapp (wa),  alamat bertugas dan lain-lain.

Pengumpulan data kepada lembaga Diklat dan webinar tidak jelas dikhawatirkan berujung pada pengurasan rekening, hack nomor whatshapp dan kejahatan cyber lainnya.  

Maraknya lembaga pelatihan yang tersebar melalui group wa,  setelah adanya aturan dari Kemendikburistek terkait pengisian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) guru PNS dan PPK terintegrasi dengan Platform Merdeka Mengajar (PPM).

Seperti diketahui, pengisian SKP di fitur PMM ini harus memenuhi  32 poin Rencana Hasil Kerja (SKP) setiap satu semester dengan melampirkan bukti dukungan baik berupan sertifikat ataupun bukti dukungan yang lain. Sertifikat diklat ini bisa diikuti guru dengan  mencari lembaga pelatihan mandiri atau lembaga resmi lainya. 

Guru diberikan kebebasan memilih lembaga pelatihan apapun. Namun akhir-akhir ini marak sekali diklat atau webinar online yang beredar di group wa para guru hebat di Indonesia ini. Dikhawatirkan data-data guru bisa bobol kepada pihak yang tidak bertanggungjawab. 

Bahkan,  Group guru Kemenag Jawa Barat juga telah memberikan peringatan kepada guru untuk berhati-hati dalam memilih diklat online. Seperti pesan berantai yang sudah tersebar di Indonesia.

Assalamu'alaikum wrwb
Bapak ibu yang ada di grup ini, mohon ijin saya sampaikan

Mohon berhati hati beberapa info diklat yang tidak mencantumkan nama lembaga resmi seperti Perguruan tinggi, perkumpulan guru, yayasan, atau bahkan tanpa poster dan flyer yang menyatakan foto pemateri dan jajarannya, hanya menyertakan link pendaftaran, lalu menyuruh share ke beberapa grup sebagai syarat pendaftaran, itu tanda tanda dikhawatirkan ada kejahatan Cyber, pengumpul data yang berujung pada pengurasan rekening, hack nomor WA dll, untuk itu mohon tidak share info diklat yang tidak jelas di grup kita ya bapak ibu

Barusan saya mendapat konfirmasi dari 2 teman dekat mereka kena kejahatan Cyber di tagih hutang ratusan juta padahal tidak pernah mengenal aplikasi tersebut
Saat ini sedang di uruskan ke kepolisian yang berada di sukabumi dan di Cirebon

Grup Kemenag Jawa Barat

Ada juga pesan di group Dinas Pendidikan jika rekening guru di bobol Rp 20 Juta. 

Pesan wa : BP/ibu ditimur ada guru yang ikut daftar webinar tidak jelas, tabungan nggak tahunya direk kebobol dr 20jt tinggal 600 RB waspadalah kejahatan dimana saja
Pesan wa:  Lg marak pelatihan jadi di salah gunakan
Pesan wa: Bapa ibu bisa manfaatkan dan optimalkan seminar webinar yang ada di PMM.

Oleh karena itu, guru sebaiknya berhati-hati memilih diklat online saat ini. Jika sumbernya meragukan sebaiknya mencari lembaga pelatihan resmi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun