Mohon tunggu...
AHMAD SYARIFHIDAYATULOH
AHMAD SYARIFHIDAYATULOH Mohon Tunggu... Lainnya - Foto sendiri

Kita akan menjadi apa yang kita pikirkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ambarukma Baharu

25 November 2020   14:47 Diperbarui: 25 November 2020   14:54 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Laupala

Aku sebatang kayu yang terukir
Ditengah derasnya arus
Lapuk dari segala arah
Tak bisa menerjang
Aku seperti batu namun bukan batu
Aku seperti besi namun bukan besi
Aku seperti baja namun bukan baja
Keras dan tak peduli

Aku sebatang kayu yang terukir
Ditengah derasnya arus
Sampai ketika . . .
Aku bertemu seseorang
Pujaan dari negeri antah berantah
Dia berusaha menerjang kuatnya cittaku terhadap dunia
Namun kuatnya diriku telah membuat ia tersiksa
Tapi ia terus bergema

Aku sebatang kayu yang terukir
Ditengah derasnya arus
Yatita tak pernah lepas darinya
Entah apa yang berada didalam benaknya
Rudira pun tak berhenti dilema
Hingga disatu terjangan nala ku terpikat olehnya
Satya akan terus berwikrama
Sampai maut memisahkan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun