Mohon tunggu...
Ahmad Ridho Kurniawan
Ahmad Ridho Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tidak banyak yg bisa di deskripsikan tentang diri saya. Hanyalah seorang anak muda biasa yg mempunyai impian membahagiakan kedua orangtua saya yg luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berawal dari Dilema "Untuk apa Generasi Itu Ada?"

23 Februari 2023   11:50 Diperbarui: 26 Maret 2023   06:33 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bicara soal generasi, yang mana perannya sangatlah dibutuhkan di negeri ini. Menjadi sebuah persoalan yang sangat krusial, generasi seperti apa yang dibutuhkan di negara ini. Mengingat apa yang kita hadapi saat ini bukanlah perang senjata, melainkan perang dunia maya yang dampaknya sangat berpengaruh kepada generasi saat ini. 

Apalagi kita para generasi muda yang menjadi tonggak peradaban bangsa, menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk senantiasa menanamkan sikap nasionalisme dan patriotisme. Meskipun perang sudah lama berlalu, sikap nasionalisme dan bela negara tetap harus selalu tertanam dalam diri kita. Sebagai antisipasi apabila sewaktu-waktu hal itu terjadi dan partisipasi kita sangat dibutuhkan.

Namun kenyataannya yang terjadi saat ini sungguh sangat miris dan ironis sekali untuk kita jadikan sebagai gambaran hidup terhadap generasi saat ini. Dimana yang kita hadapi bukan hanya soal ancaman dari luar, tetapi ancaman yang datang dari dalam negeri kita sendiri. Generasi kita saat ini sedang berada dalam krisis moralitas. Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, kini seperti sudah tidak pedulikan lagi.

kurangnya perhatian orangtua dalam mendidik anak menjadi faktor utama mengapa banyak pemuda sekarang yang jauh dari normal-norma sosial. Lingkungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak mulai dari dini. Bagaimana sikap anak tersebut kedepannya tergantung juga bagaimana proses penanaman karakter yang dilakukan oleh orangtuanya sedari dini. Oleh karena itu oranggtua harus lebih memikirkan lagi tentang karakter anak, supaya moralitas anak dapat terbentuk sejak dini.

penanaman karakter juga dapat dilakukan melalui pendidikan karakter yang ada di sekolah. Guru sebagai orangtua kedua bagi anak harus bisa menjadi Role Model yang baik bagi anak. kemerosotan moral yang terjadi saat ini juga tidak terlepas dari adanya kemajuan teknologi yang kita rasakan saat ini. 

Dulu kita masih sering melihat anak-anak kecil yang sedang bermain bola dengan teman-temannya, melakukan berbagai permainan-permainan tradisional. Namun sekarang sudah sangat jarang sekali moment seperti itu kita lihat. Anak jaman sekarang justru malah asyik bermain gadget yang bahkan itu tidak seharusnya diperuntukan untuk anak-anak di bawah umur. 

Akibatnya banyak anak-anak yang terpengaruh hal-hal negatif yang tersebar di sosial media dan internet. Segala hal yang di tayangkan di internet banyak ditiru oleh anak kecil. Hal itu terjadi karena mereka belum bisa memfilter apa yang mereka tonton dan mereka dapat dari dunia maya. 

Hal tersebut menjadi sebuah perhatian yang sangat penting. Kita sebagai generasi muda juga harus turut berpartisipasi agar bibit- bibit generasi muda kembali pada norma-norma yang ada. Kemajuan teknologi yang ada sekarang ini harus kita manfaatkan sebagai sarana untuk menyebarkan hal-hal positif yang bisa kita lakukan melalui sosial media yang kita punya. 

Banyak sekali kasus-kasus kejahatan yang muncul di berita televisi yang pelakunya ternyata masih di bawah umur. Dan sangat miris sekali ternyata kebanyakan pelaku kejahatan yang terjadi saat ini dilakukan oleh pelajar. 

Para generasi yang seharusnya memikirkan soal impian, malah justru terjerumus ke dalam perbuatan-perbuatan yang sangat merugikan. Para pemuda yang seharusnya melangkah kedepan mengejar mimpinya, malah berbalik arah dan hanya memikirkan kesenangan dunia. Bibit-bibit unggul yang diharapkan terus tumbuh dan berkembang. Malah tumbang sebelum tumbuh menjulang.

Kalau kenyataannya seperti sekarang ini, lantas pada siapa lagi negara ini harus menaruh harapan? Kalau buah yang diidam-idamkan saja harus jatuh sebelum matang.

Kemana lagi kita harus berjalan? Kalau tak ada lagi yang bisa menjadi pemantik untuk mencapai tujuan.

Akankah kita terus diam dan membiarkan waktu menelan harapan?

Apakah kamu mau berakhir menjadi sebuah fosil dari peradaban?

Marilah kita berpikir dalam-dalam. Untuk apa generasi itu ada, supaya kia tidak menyesal di hari tua dan tidak menjadi fosil di dunia yang fana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun