Mohon tunggu...
Ahmad Adam Mazidan
Ahmad Adam Mazidan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa akhir jurusan pendidikan bahasa arab (PBA)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pasar Ngeprih: Kebahagiaan & Kebersamaan Ramadhan (Kelompok7 KKN UNIDA Gontor)

27 Maret 2024   14:03 Diperbarui: 27 Maret 2024   15:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi 

Di tengah semaraknya bulan suci Ramadhan, Desa Lengkong, kecamatran Sukerejo, kabupaten ponorogo gemerlap oleh kehadiran Pasar Ngeprih. Pasar tradisional ini tak hanya menjadi pusat perdagangan, tetapi juga jantungnya kebersamaan dalam menyambut hari raya.

Dikenal sebagai pasar Ramadhan terbesar di Sukerejo, Pasar Ngeprih memiliki daya tarik tersendiri. Setiap tahun, ratusan atau bahkan ribuan warga desa dan sekitarnya membanjiri pasar ini untuk memenuhi kebutuhan berbuka puasa. Kehadiran beragam pedagang dan lapak-lapak yang menawarkan aneka hidangan khas Ramadhan menjadikan Pasar Ngeprih sebagai pusat perhatian.

Tidak hanya itu, Pasar Ngeprih juga dikenal sebagai pasar yang paling ramai di antara desa-desa sekitarnya. Ketika menjelang hari raya, pasar ini menggelar acara istimewa dengan menggratiskan dagangannya. Hal ini memancing minat masyarakat untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan dalam suasana yang penuh berkah.

Salah satu kegiatan yang ikut meramaikan Pasar Ngeprih adalah kehadiran Kelompok KKN dari UNIDA Gontor di bawah bimbingan DPL Ustadz Yoke Suryadarma S.Pd.I M.Pd.I. Dalam semangat gotong royong, para mahasiswa turut serta dalam meramaikan dan berjualan kue cucur milik BUMDes di pasar tersebut.

Kehadiran mereka tidak hanya menjadi tambahan warna dalam keramaian pasar, tetapi juga sebagai wujud nyata dari integrasi antara perguruan tinggi dengan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya berbagi kebahagiaan dengan masyarakat, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Pasar Ngeprih tak sekadar tempat transaksi dagangan semata, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan, solidaritas, dan kehangatan antarwarga. Melalui ragam aktivitas di pasar, masyarakat Desa Lengkong dan sekitarnya memupuk nilai-nilai kebersamaan yang kokoh. menjadikan bulan Ramadhan semakin berarti dalam setiap langkah perjalanan kehidupan mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun