Mohon tunggu...
A Syaifudin S
A Syaifudin S Mohon Tunggu... Buruh - Tukang kelontong dari sorga, hidup di dunia hanya numpang ketawa :D

Buku : Susah Tidur (Sekumpulan Bunga yang Gugur ) Suka telanjang saat mandi, dan tidur pada tempatnya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puing | Di Ujung Kumis Budak Tersedak

31 Desember 2018   04:55 Diperbarui: 31 Desember 2018   11:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


DIUJUNG KUMIS BUDAK TERSEDAK


Oleh : A Syaifudin S


Seribu dikurang seratus tinggal enam ratus
Disebar luas para perakus
Tertawa senang seribu lidi di ringkus
Tak disayang suka membungkus

Sekecil semut di deteksi
Terungkap kasus bersembunyi
Kejar hidup secara pribadi
Menyuap buah dan biji

Dasar kumis kampungan
Tidak punya sandang apalagi tempat tinggal
Dasar kumis kampungan
Berbau asam penuh kotoran

Dibiarkan jangan
Dibakar kasihan
Kaulah tikus perkotaan
Sungguh membosankan

Tulungagung, 20 Agustus 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun