Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Sikap Saling Menghormati dan Menghargai dalam Menghadapi Era Bonus Demografi 2030

23 Juni 2024   12:10 Diperbarui: 23 Juni 2024   12:19 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: SEDIKIT INFO

Pentingnya Sikap Saling Menghormati dan Menghargai dalam Menghadapi Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendirian. Kebutuhan untuk saling menghormati dan menghargai menjadi kunci dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sosial maupun di tempat kerja. 

Mengingat Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, penting bagi setiap individu, terutama talenta muda, untuk mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai guna mendukung kemajuan bangsa. Perbedaan pendapat adalah hal yang biasa terjadi, dan cara kita menyikapinya akan menentukan kualitas kerjasama dan komunikasi di lingkungan kita. Mari kita breakdown satu persatu:

Pertama: Menghargai Orang Lain Bukan Menunjukkan Kelemahan; Banyak orang merasa bahwa menghargai orang lain adalah tanda kelemahan. Namun, sikap menghargai justru menunjukkan kedewasaan dalam berpikir dan bertindak. Dengan menghargai keputusan dan pendapat orang lain, kita mengajarkan nilai saling menghargai yang akan mengurangi potensi perselisihan. 

Sikap ini bukanlah tanda kekalahan, melainkan kebijaksanaan dalam berinteraksi sosial. Dalam konteks era bonus demografi, sikap ini akan membantu talenta muda untuk lebih harmonis dan produktif dalam bekerja sama.

Kedua: Menjadi Lebih Matang; Sikap saling menghormati membantu individu untuk lebih matang dalam mengelola emosi dan ucapan. Ketika kita mampu menahan amarah dan menjawab dengan tenang meskipun dipancing oleh orang lain, kita menunjukkan kedewasaan. 

Proses ini memang sulit dan memerlukan waktu, tetapi seiring berjalannya waktu, individu akan semakin mahir dalam mengelola perbedaan pendapat tanpa melibatkan emosi. Hal ini penting bagi talenta muda yang akan menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa pada era bonus demografi.

Ketiga: Orang Lain Akan Menghormati; Menghargai orang lain adalah salah satu nilai manusia terbaik yang tidak ternilai harganya. Sikap ini akan membuka hati orang lain dan membuat mereka lebih menghormati kita. Rasa pengertian dan kebajikan yang kita tunjukkan akan membangun hubungan yang lebih positif dan konstruktif. 

Dalam dunia kerja, misalnya, menghargai perbedaan pendapat akan membantu menciptakan suasana kerja yang kondusif dan produktif. Ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan dan bangsa, terutama menjelang era bonus demografi.

Keempat: Komunikasi dan Kerjasama Akan Terbangun; Sikap saling menghormati dan menghargai akan membangun komunikasi yang baik dan kerjasama yang solid. Persaingan yang sehat adalah hal yang wajar, tetapi harus diiringi dengan pengertian dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat. 

Dengan begitu, komunikasi yang efektif dapat dilakukan dan kerjasama yang kuat dapat terbangun. Talenta muda perlu memahami pentingnya komunikasi yang baik dan kerjasama yang erat untuk menghadapi tantangan di era bonus demografi.

Menghadapi era bonus demografi 2030, penting bagi talenta muda untuk mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai. Sikap ini bukan hanya menunjukkan kedewasaan, tetapi juga membangun hubungan yang positif, menghindari perselisihan, dan mendorong komunikasi serta kerjasama yang efektif.

Islam mengajarkan Pentingnya Sikap Saling Menghormati dan Menghargai, Dalam hadits Riwayat Al-Qadlaa'iy dalam Musnad Asy-Syihaab no.129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no.5758 berbunyi "Khairunnas anfa'ahum li-nnas" (Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama) yang dimaksudkan dalam hadits itu manusia di anjurkan untuk berbuat baik dan ramah kepada sesama manusia. Karena sesungguhnya tidak ada kebaikan yang bisa diambil jika kita tidak belaku baik pada sesama manusia.

Menghormati dan memuliakan orang lain adalah bentuk kita menjaga kualitas diri kepada penciptanya, atau istilahnya menjadi sebaik-baik ciptaan (ahsani taqwim). Melalui Pendidikan dan pengajaran yang bagus, dimaksudkan agar manusia tidak terjerumus menjadi seburuk-buruk makhluk. 

Yaitu manusia yang lupa dirinya, melupakan Allah SWT dan kebaikan yang sudah diberikan-Nya. Begitu juga kualitas utama seorang manusia itu adalah rasa hormat, bukan merasa terhormat yang lantas tidak menghormati orang lain. Sikap menghargai orang lain merupakan nilai manusia yang terbaik di dunia, tak ternilai harganya. Di manapun dan ke manapun kita berada, jika kita selalu bersikap menghormati dan menghargai orang lain, maka hati orang lain akan terbuka dan akan berbalik menghormati kita.

Dengan menghargai perbedaan pendapat, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif, yang pada akhirnya akan mendukung kemajuan bangsa Indonesia. Sebagai makhluk sosial, kita harus menyadari bahwa menghormati dan menghargai orang lain adalah kewajiban yang membawa banyak manfaat bagi diri sendiri dan orang lain di sekitar kita. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun