Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meningkatkan Daya Saing Melalui 10 Elemen Total Quality Management: Inspirasi bagi Talenta Muda Indonesia Menuju Era Bonus Demografi 2030

22 Juni 2024   07:11 Diperbarui: 22 Juni 2024   07:25 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Daya Saing Melalui 10 Elemen Total Quality Management: Inspirasi bagi Talenta Muda Indonesia Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, sebuah periode di mana populasi usia produktif (15-64 tahun) akan mencapai puncaknya. Hal ini memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saingnya di kancah global. Salah satu pendekatan yang dapat diimplementasikan untuk memanfaatkan bonus demografi ini adalah Total Quality Management (TQM). TQM merupakan sebuah sistem manajemen yang mengutamakan kualitas dalam semua aspek organisasi dengan tujuan utama untuk memenuhi dan melebihi kebutuhan pelanggan. Goetsch dan Davis dalam Tatang & Rusdiana (2021) mengidentifikasi sepuluh elemen/unsur utama TQM yang dapat diadopsi untuk meningkatkan kompetensi talenta muda di Indonesia. Untuk lebih jelasnya,  mari kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Fokus Pada Pelanggan Dalam konteks TQM, pelanggan baik internal maupun eksternal menjadi pusat perhatian. Bagi talenta muda, pemahaman ini mengajarkan pentingnya menempatkan kebutuhan pelanggan sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas. Melalui program pelatihan dan magang, talenta muda dapat langsung berinteraksi dengan pelanggan, memahami kebutuhan mereka, dan berusaha memenuhi atau bahkan melebihi harapan tersebut.

Kedua: Obsesi Terhadap Kualitas Talenta muda harus dibiasakan dengan budaya obsesi terhadap kualitas. Ini berarti mereka harus selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam setiap tugas dan tanggung jawab mereka. Melalui pelatihan intensif dan monitoring berkala, perusahaan dapat memastikan bahwa standar kualitas selalu dipatuhi dan ditingkatkan. Ketiga: Pendekatan Ilmiah Penerapan pendekatan ilmiah dalam TQM melibatkan penggunaan data dan analisis untuk pengambilan keputusan. Talenta muda harus diajarkan untuk menggunakan data dalam mengevaluasi kinerja mereka dan menemukan solusi untuk masalah yang ada. Ini bisa dilakukan melalui pelatihan statistik dasar dan penggunaan alat analisis data sederhana.


Keempat: Komitmen Jangka Panjang TQM membutuhkan komitmen jangka panjang dari seluruh anggota organisasi. Bagi talenta muda, ini berarti menanamkan pemahaman bahwa peningkatan kualitas adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan dedikasi dan konsistensi.

Kelima: Kerja Sama Tim (Teamwork) Kolaborasi dan kerja sama tim sangat penting dalam TQM. Program pelatihan yang fokus pada pembangunan tim dan kerja sama antar departemen dapat membantu talenta muda mengembangkan keterampilan interpersonal yang diperlukan untuk bekerja efektif dalam tim.

Keenam: Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan Perbaikan berkelanjutan adalah inti dari TQM. Talenta muda harus diajarkan untuk selalu mencari cara untuk memperbaiki proses dan sistem yang ada. Ini dapat dilakukan melalui pelatihan Lean Six Sigma atau metode perbaikan proses lainnya.

Ketujuh: Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan pelatihan merupakan elemen fundamental dalam TQM. Perusahaan harus menyediakan program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri agar talenta muda dapat terus berkembang.

Kedelapan: Kebebasan Yang Terkendali Kebebasan dalam TQM berarti memberi karyawan kebebasan untuk berinovasi dan membuat keputusan, namun tetap dalam kerangka kerja yang terkontrol. Talenta muda harus diberdayakan untuk mengambil inisiatif, tetapi juga diawasi dan dibimbing untuk memastikan keputusan yang diambil tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun