Ketiga: Mengurangi Interaksi Non-Produktif; Interaksi dengan rekan kerja adalah bagian penting dari lingkungan kerja, namun, terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk ngobrol dapat mengurangi produktivitas.Â
Talenta muda perlu belajar mengurangi interaksi non-produktif selama jam kerja. Menetapkan batasan waktu untuk berbicara dengan rekan kerja dan mengarahkan pembicaraan ke topik yang relevan dengan pekerjaan dapat membantu menjaga fokus pada tugas-tugas penting. Dengan cara ini, mereka dapat mencapai target harian mereka lebih efisien dan tetap menjaga hubungan baik dengan rekan kerja.
Pada akhirnya mengeliminasi pencurian waktu adalah langkah penting dalam manajemen waktu yang efektif, terutama bagi talenta muda yang akan berperan besar dalam era bonus demografi 2030.Â
Semenjak diusirnya Iblis keluar dari surga ia bersumpah untuk menyesatkan seluruh anak adam dari jalan yang lurus. Iblis dan pengikutnya selalu meningkatkan keterampilan diri mereka dalam menggoda manusia.Â
Sumpah Iblis ini diabadikan dalam Al-Qur'an: "Iblis berkata: "Karena engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan engkau yang lurus. kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (QS. Al A'raf [7]: 16 -- 17). Â
Singkatnya Orang baik-baik bisa menyalahi perintah-perintah tuhan dan melakukan kejahatan. Maka barang siapa melanggar perintah tuhan, dia harus mendapatkan hukuman sebagai penebus dosa-dosa (Muhammad Husein, 2021: 71).
Dengan mengelola komunikasi digital, membatasi penggunaan media sosial, dan mengurangi interaksi non-produktif, talenta muda dapat meningkatkan produktivitas mereka secara signifikan. Manajemen waktu yang baik memungkinkan mereka untuk fokus pada pencapaian tujuan, memanfaatkan peluang, dan menghadapi tantangan di masa depan.Â
Dengan demikian, talenta muda Indonesia dapat memaksimalkan potensi mereka dan berkontribusi secara signifikan dalam kemajuan bangsa pada era demografi 2030.
Wallahu A'lam Bishowab