Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

2 Juni 2024   21:21 Diperbarui: 2 Juni 2024   23:01 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: depok pos, tersedia di depokpos.com (dimodifikasi)

Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif mencapai puncaknya. Era ini menawarkan potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini, penting bagi talenta muda Indonesia untuk memiliki kesadaran diri yang tinggi. Kesadaran diri adalah salah satu komponen utama kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman, yang dapat membantu individu memahami kekuatan, kelemahan, dan tujuan hidup mereka. 

Dalam konteks ini, mengenal diri sendiri menjadi kunci untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Untuk lebih jelasnya memahami tentang " Pentingnya Mengenal Diri Sendiri dalam Menyongsong Era Bonus Demografi 2030" Yu Kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Pengembangan Potensi Diri; Mengenal diri sendiri memungkinkan individu untuk memahami bakat dan minat mereka. Ketika seseorang mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, mereka dapat lebih fokus pada pengembangan potensi yang dimiliki. 

Misalnya, seorang pemuda yang menyadari bakatnya dalam bidang teknologi informasi dapat mengarahkan dirinya untuk memperdalam ilmu dan keterampilan di bidang tersebut. Hal ini tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan.

Kedua: Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik; Kesadaran diri membantu individu dalam membuat keputusan yang lebih bijak. Dengan memahami nilai-nilai, prinsip, dan tujuan hidupnya, seorang individu dapat mengambil keputusan yang sesuai dengan aspirasi dan visi jangka panjangnya. 

Dalam konteks bonus demografi, talenta muda yang memiliki kesadaran diri yang tinggi akan lebih mampu mengambil keputusan yang strategis dalam karir dan kehidupan pribadi mereka, sehingga dapat memberikan kontribusi optimal bagi perkembangan ekonomi dan sosial negara.

Ketiga: Keseimbangan Emosional dan Kesehatan Mental; Menyongsong era bonus demografi tidak hanya menuntut keterampilan teknis dan profesional, tetapi juga keseimbangan emosional dan kesehatan mental yang baik. Kesadaran diri memainkan peran penting dalam mengelola stres, mengatasi tekanan, dan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Dengan mengenal diri sendiri, talenta muda dapat lebih memahami dan mengelola emosi mereka, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup.

Tidak dapat disankla lagi, Era bonus demografi 2030 menawarkan peluang besar bagi Indonesia, namun juga menghadirkan tantangan yang memerlukan kesiapan dari generasi muda. Mengenal diri sendiri menjadi kunci penting dalam mempersiapkan talenta muda menghadapi era ini.

Pantas saja dalam Surah Adz-Dzariyaat, 21-22; Allah berfirman: "Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (Q.S. Adz-Dzariyaat [51]: 20-21). 

Ayat tersebut memiliki dua jenis tanda, yaitu tanda yang lahir di dunia fisik, dan tanda yang ada di dalam diri manusia itu sendiri. Ayat 20 berbicara tentang tanda-tanda yang berhubungan dengan wilayah fisik, yang menurut Ibnu Katsir, menunjukkan keagungan Penciptanya dan kekuasaan-Nya yang sangat jelas berupa berbagai jenis tumbuhan, hewan, hamparan bumi, gunung, tanah kosong, sungai, lautan dan berbagai macamnya, bahasa dan warna kulit manusia, dan sesuatu yang telah ditakdirkan untuk mereka dalam bentuk tingkat pemikiran yang berbeda, dan kebijaksanaan yang terkandung dalam anatomi mereka, yaitu dalam menempatkan setiap anggota tubuh dari seluruh tubuh mereka di mana mereka benar-benar membutuhkannya.

Itulah sebabnya dalam ayat 21 Surat Adz-Dzariyaat, Allah berfirman, Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Ayat ini mengajak manusia untuk memperhatikan perlunya melihat tanda-tanda ini dalam diri mereka. Dari semua ini, jelas bagi kita bahwa manusia dihimbau untuk tidak memusatkan diri pada jiwanya saja dengan mengesampingkan materi, dunia fisik; dan sebaliknya, tidak berpikir bahwa hanya dunia material yang penting.

Dengan memahami potensi diri, membuat keputusan yang bijak, dan menjaga keseimbangan emosional, generasi muda Indonesia dapat memanfaatkan peluang bonus demografi untuk mencapai kemajuan pribadi dan memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan bangsa. Kesadaran diri, sebagai bagian dari kecerdasan emosional, menjadi fondasi kuat untuk mencapai tujuan ini. Wallahu A'lam Bishowab.

Manusia dihimbau untuk tidak memusatkan diri pada jiwanya saja dengan mengesampingkan materi, dunia fisik; dan sebaliknya, tidak berpikir bahwa hanya dunia material yang penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun