Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Talenta Muda Indonesia Menyongsong Bonus Demografi 2030

23 Mei 2024   04:11 Diperbarui: 23 Mei 2024   04:20 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: KBNews, teresdia di kbknews.id

Membangun Talenta Muda Indonesia Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

Indonesia sedang berada di ambang era bonus demografi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Era ini menawarkan peluang emas bagi negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini secara maksimal, pembangunan Sumber Daya Manusia Talenta Muda yang unggul, tangguh, dan berkualitas menjadi krusial, 

Oleh karena itu, peningkatan kapasitas dan kualitas Talenta Muda harus menjadi prioritas utama. Wenang Budi Aryo, (2020), menegaskan bahwa, dalam konteks ini, ada empat aspek utama yang perlu diperhatikan: sistem pendidikan yang bermutu, penguatan peran agama dalam kehidupan sosial, peningkatan kapasitas melalui berbagai pelatihan, dan pembinaan serta pengembangan generasi muda.  Yu Kita telisik satu persatu:  

Pertama: Sistem Pendidikan yang Baik dan Bermutu; Sistem pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembangunan Talenta Muda. Pendidikan yang berkualitas tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu, tetapi juga membentuk karakter yang baik. 

Kurikulum harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman, mengintegrasikan teknologi dan inovasi serta menekankan pada pengembangan keterampilan kritis dan kreatif. 

Selain itu, peningkatan kualitas guru dan fasilitas pendidikan harus menjadi prioritas agar proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien. Dengan sistem pendidikan yang baik, Indonesia dapat mencetak generasi muda yang siap bersaing di tingkat global.

Kedua: Penguatan Peran Agama dalam Kehidupan Sosial; Agama memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan moral bangsa. Penguatan peran agama dalam kehidupan sosial dapat memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa, yang pada akhirnya mendukung pembangunan karakter yang tangguh dan berintegritas. 

Pendidikan agama harus diberikan dengan pendekatan yang moderat dan inklusif, mengajarkan nilai-nilai toleransi, kerja sama, dan cinta kasih. Dengan demikian, generasi muda tidak hanya akan tumbuh sebagai individu yang cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki etika yang kuat dalam kehidupan bermasyarakat.

Ketiga: Peningkatan Kapasitas SDM melalui Diklat dan Kompetensi; Peningkatan kapasitas SDM dapat dilakukan melalui berbagai pelatihan dan pendidikan lanjutan (Diklat). 

Program-program pelatihan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan teknologi. Pemerintah dan sektor swasta perlu bekerja sama dalam menyediakan berbagai pelatihan yang relevan, seperti teknologi informasi, manajemen, kewirausahaan, dan keterampilan teknis lainnya. 

Selain itu, sertifikasi kompetensi harus diperluas agar tenaga kerja Indonesia memiliki standar profesional yang diakui secara nasional dan internasional. Dengan peningkatan kapasitas ini, daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global akan semakin kuat.

Keempat; Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda; Generasi muda adalah aset bangsa yang paling berharga. Pembinaan dan pengembangan mereka harus menjadi prioritas utama. Program-program pengembangan kepemimpinan, kewirausahaan, dan kreativitas harus diperluas dan didukung oleh pemerintah serta berbagai lembaga masyarakat. 

Selain itu, pengembangan bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan komunitas dapat membantu mengarahkan potensi generasi muda ke arah yang positif. Dengan pembinaan yang tepat, generasi muda Indonesia akan siap menghadapi tantangan dan peluang di era bonus demografi.

Pada prinsipnya, pembangunan Talenta Muda yang unggul dan berkualitas merupakan kunci untuk memanfaatkan peluang era bonus demografi pada tahun 2030. 

Dengan memperbaiki sistem pendidikan, menguatkan peran agama dalam kehidupan sosial, meningkatkan kapasitas melalui berbagai pelatihan, dan fokus pada pembinaan serta pengembangan generasi muda, Indonesia dapat menciptakan Talenta Muda yang kompeten, berkarakter, dan siap bersaing di tingkat global. 

Sinergitas dari berbagai pihak dalam upaya ini akan menciptakan bangsa yang kuat dan negara yang makmur, siap menyongsong masa depan yang lebih cerah. Wallahu A'lam Bishowab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun